REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Mantan bek Arsenal, Martin Keown masih merasakan penyesalan terkait urung bergabungnya Zlatan Ibrahimovic ke Meriam London pada masa lalu. Keown menceritakan, tahun 2000 silam Ibra pernah datang ke markas Arsenal di London Utara.
Momen itu terjadi saat Ibra masih berusia 18 tahun. Kedatangan Ibra ke Arsenal bermaksud untuk bernegosiasi agar bisa bermain di bawah asuhan Arsene Wenger.
Namun, saat itu Wenger meminta Ibra menjalani percobaan. Ibra menolak dengan mengatakan tak mau menjalani audisi. Pemain asal Swedia itu memilih hijrah ke Belanda untuk bergabung bersama Ajax Amsterdam. Keown menilai ada kemiripan arogansi Ibra dengan eks bintang MU Eric Cantona.
"Saya sangat menyesal Ibrahimovic tak pernah bergabung. Saat itu tipikal striker tinggi besar masih jarang, kami malah menertawakannya karena kami pikir dia akan merebut posisi saya sebagai bek," kata Keown dikutip dari Daily Mail, Rabu (1/3).
Peraih trofi Liga Primer Inggris tiga kali bersama Arsenal ini sempat acuh terhadap talenta Ibra pada masa itu. Setelah Ibra tak masuk Arsenal, semua tak ada yang mengingat sosok setinggi 1,93 meter tersebut.
Keown mengatakan, para pemain Arsenal kembali ke rutinitas dan terus bermain seperti biasanya. "Sampai akhirnya dia mencuri perhatian dunia beberapa musim setelah urung bergaung dengan Arsenal, itu sangat disayangkan," kata Keown.
Penyeselan Keown semakin menjadi-jadi karena kini Ibra berkostum Manchester United (MU) yang merupakan saingan Arsenal. Di MU, Ibra tampil mulus dengan terus mendulang gol meski sudah berusia senja untuk standar pesepak bola. "Dia membungkam orang-orang yang meragukannya. Saya harap dia pernah di Arsenal," kata eks bek timnas Inggris ini.