Rabu 01 Mar 2017 13:34 WIB

Said Aqil Jadi Pembicara di Konferensi Internasional Al-Azhar Mesir

Rep: Fuji Eka Permana/ Red: Agus Yulianto
Grand Syaikh al-Azhar, Kairo-Mesir, Ahmed Muhammad Ahmed El-Tayeb
Foto: Antara/Siswowidodo
Grand Syaikh al-Azhar, Kairo-Mesir, Ahmed Muhammad Ahmed El-Tayeb

REPUBLIKA.CO.ID,  KAIRO -- Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Kiai Said Aqil Siroj telah tiba di Kairo, Mesir. Kedatangan Kiai Said Aqil ke Mesir bermaksud untuk menghadiri Muktamar Al-Azhar dan Majlis Hukama al Muslimien (Konferensi Internasional).

Berdasarkan informasi yang diterima PBNU, Kiai Said Aqil menjadi salah satu pembicara dalam Konferensi Internasional yang digelar Al-Azhar, Mesir pada 28-1 Maret 2017. Konferensi Internasional di Al-Azhar mengusung tema Kemerdekaan, Kewarganegaraan, Keberagaman dan Integrasi.  Grand Syeikh Al-Azhar, Prof Ahmed El-Tayyeb membuka Konferensi Internasional tersebut.

Rencananya, pada konferensi yang dihadiri sejumlah pemuka dan perwakilan agama dari berbagai negara akan membicarakan berbagai permasalahan mutakhir. Terutama permasalahan yang muncul dari keanekaragaman ideologi, etnis, dan suku bangsa.

Sesampainya di Mesir, Kiai Said Aqil berpesan kepada kader NU yang sedang belajar di Al-Azhar. Ia menyampaikan, kekayaan khazanah keislaman di Mesir tidak akan habis hanya dengan beberapa tahun belajar di Al-Azhar.

"Di sini kalian harus selalu merasa dahaga ilmu, sehingga pulang ke Indonesia nanti yang takhassus keislaman, ya, minimal seperti Dr. Ali Syami Nasyar," kata Kiai Said Aqil, dilansir dari laman resmi PBNU, Rabu (1/3).

Kader NU yang menjemput kedatangan Kiai Said Aqil mengungkapkan, perasaan bahagianya karena kedatangan Ketua Umum PBNU. Kiai Said Aqil juga bergembira saat bercengkerama dengan mahasiswa Al-Azhar.

"Ya, saya pun gembira lihat kalian jauh-jauh studi ke A-Azhar, tujuannya untuk tak lain memperkuat ahlussunnah wal jamaah di Indonesia, kini dan di masa depan," ujarnya.

Selain menjadi peserta Konferensi Internasional, Kiai Said juga akan mengadakan pertemuan khusus dengan pihak Al-Azhar untuk membahas lebih jauh kerja sama di bidang pendidikan, transmisi keilmuan dan penanganan terorisme. Serta peneguhan komitmen bersama untuk mengenalkan Islam yang moderat dan rahmatan lil ‘alamin kepada dunia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement