Rabu 01 Mar 2017 19:01 WIB

Masyarakat Bali Sambut Hangat Kedatangan Raja Salman

Rep: Ahmad Baraas/ Red: Ilham
Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al Saud keluar dari pesawat saat mendarat di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu (1/3).
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al Saud keluar dari pesawat saat mendarat di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu (1/3).

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Rencana kedatangan Raja Salman ke Bali disambut hangat oleh masyarakat Bali. Kelihan Banjar Adat Bhuana Asri, Denpasar, Gede Oka Kuspada mengatakan, kunjungan Raja Salman ke Bali adalah kebanggaan tersendiri buat Bali. "Selain pemimpin Arab jarang ke Indonesia, kalau pun datang biasanya jarang ke Bali. Ini Bali yang dipilih untuk dikunjungi setelah Jakarta dan Bogor," kata Oka kepada Republika.co.id, Rabu (1/3).

Oka berharap, kunjungan pemimpin negara kaya minyak itu bisa memberikan manfaat bagi Bali, khususnya dalam bidang ekonomi. Dengan jumlah anggota rombongan mencapai 1.500 orang, kunjungan tersebut merupakan yang sangat besar dan menguntungkan bagi sektor pariwisata Bali.

"Pastilah anggota rombongannya akan melakukan kunjungan ke objek-objek pariwisata dan mereka pasti akan berbelanja selama di Bali," kata Oka.

Warga lainnya, Pasri Al Gufron menyatakan kunjungan Raja Salman ke Bali punya makna tersendiri, yakni bermakna hubungan kekerabatan umat Islam di Bali. Selain itu, kunjungan Raja Salman ke Bali menunjukkan bahwa pemerintah Saudi Arabia, meyakini bahwa Bali aman.

"Ini membanggakan, karena kunjungannya itu adalah pengakuan terhadap keamanan Bali," kata wiraswastawan itu.

Sementara itu, terkait rencana kedatangan Raja Salman, Kapolda Bali Irjen Petrus Reinhard Golose menyebutkan, bahwa persiapan pengamanannya sudah sangat maksimal. Ada beberapa hotel yang sudah disterilkan oleh petugas untuk tempat menginap raja dan romobongannya. 

"Beberapa hotel yang disterilkan itu antara lain St Regis, Hilton, Mulia, Laguna, dan Bulgari. Bahkan Hotel St Ragis, mulai kemarin sudah dikosongkan," katanya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement