REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Polda Sumut menggelar operasi Simpatik Toba 2017 untuk meningkatkan kesadaran dan kepatuhan masyarakat dalam berlalulintas. Apel kesiapan pasukan operasi tersebut digelar di lapangan Merdeka Medan hari ini, Rabu (1/3).
Kapolda Sumut Irjen Rycko Amelza Dahniel mengatakan, Simpatik Toba 2017 akan berlangsung selama 25 hari.
"Operasi ini berlangsung dari tanggal 1 sampai 26 Maret. Titik berat operasi untuk meningkatkan kesadaran dan kepatuhan masyarakat terhadap berlalu lintas," kata Rycko, Rabu (1/3).
Rycko mengatakan, operasi ini berbeda dengan yang sebelumnya kerena tidak bersifat penegakan hukum. Dalam Simpatik Toba 2017, peningkatan kesadaran dan kepatuhan masyarakat dalam berlalulintas menjadi tujuan utama dilaksanakannya operasi.
"Diharapkan masyarakat dapat lebih baik dan tertib dalam berlalulintas," ujar dia.
Menurut mantan Kepala Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian ini, operasi Simpatik Toba 2017 akan dilaksanakan oleh 27 Polres yang ada di jajaran Polda Sumut. Ada sekitar 1.500 polisi lalu lintas yang terlibat dalam operasi tersebut.
Untuk sasaran prioritas, Rycko mengatakan, telah ditentukan berdasarkan tingkat pelanggaran yang paling tinggi dan tingkat yang menjadi korban paling banyak. Berdasarkan data Polda Sumut, kelompok masyarakat yang memenuhi dua kriteria itu adalah pekerja, mahasiswa atau pelajar dan karyawan.
"Tiga kelompok masyarakat ini akan jadi prioritas untuk didatangi petugas operasi dalam melakukan sosialisasi dan memberikan pengetahuan tentang tertib berlalu lintas," kata Rycko.