REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebagai upaya memberikan kontribusi dalam mengatasi kemiskinan di Indonesia, Rumah Zakat memanfaatkan dana zakat, infak, dan sedekah dari para donatur untuk membangun Desa Berdaya yang tersebar dari Aceh hingga Papua. Pada 2017 ini, Rumah Zakat berencana menambahan 280 besa berdaya sebagai wilayah implementasi program pemberdayaan.
CEO Rumah Zakat Nur Efendi menyampaikan, Desa Berdaya adalah program dimana Rumah Zakat melakukan intervensi kepada masyarakat di sebuah wilayah melalui program pemberdayaan di bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi, dan lingkungan sesuai dengan potensinya mereka.
Tujuan dibetuknya Desa Berdaya untuk menciptakan perbaikan terukur berdasarkan permasalahan masyarakat di suatu wilayah."Di tiap desa kami tempatkan satu pendamping yang mukim dan membantu warga desa," kata Efendi dalam diskusi seputar pertumbuhan berkelanjutan (SDGs) yang digelar Rumah Zakat di Jakarta, Rabu (1/3).
Dibutuhkan sinergi dari berbagai elemen masyarakat agar program Desa Berdaya bisa memberikan manfaat berkelanjutan. Rumah Zakat bekerjasama dengan komunitas dan aparat pemerintahan di setiap wilayah Desa Berdaya agar pemberdayaan masyarakat dengan partisipasi aktif warga bisa terwujud lebih cepat dan berkesinambungan.
Rumah Zakat juga memiliki program Kebun Gizi dan memenangi MDGs Award PBB 2014. Dalam program ini, korban Gunung Merapi diberdayakan dengan memanfaatkan pekarangannya untuk ditanami aneka tanaman pangan seperti cabai. Dengan demikian, gizi penghuni rumah tersebut terpenuhi dan secara ekonomi pun potensial. "Mana daerah yang belum digarap, bisa dikerjakan bersama," kata Efendi.
Sampai akhir 2016, sebanyak 800 desa berdaya telah berdiri di 129 kota dan kabupaten di Indonesia. Pada 2016 pula, Rumah Zakat mendapat kepercayaan dari para donatur untuk mengelola ZIS dan dana kemanusiaan sebesar Rp 225 Milyar dengan jumlah penerima manfaat program mencapai lebih dari 1,4 juta orang.
Chief Program Officer Rumah Zakat, Noor Yahya, menyampaikan, program pemberdayaan Rumah Zakat berupaya untuk selaras dengan indikator Sustainable Development Goals (SDGs) yang dicanangkan oleh PBB. Pada 2016, sebanyak 2.074 penerima manfaat program ekonomi Rumah Zakat berhasil mendapatkan kenaikan penghasilan rumah tangganya.