REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Said Aqil Siroj, menitipkan mahasiswa Indonesia yang tengah menuntut ilmu di Universtias Al Azhar. Bahkan, permintaan itu disampaikan secara langsung kepada Grand Syeikh Al Azhar Ahmad Thayyeb.
"Kepada Grand Syeikh, saya titip anak-anak Indonesia yang belajar di sini," kata Kiai Said melalui rilis yang diterima Republika.co.id, Kamis (2/3).
Dia turut mengungkapkan rasa kagumnya terhadap Al Azhar, yang selama ini telah mengambil peran sebagai sumber ilmu keislaman Ahlussunnah wal Jamaah. Menurut Said, itu pula yang menjadi alasan kader-kader Nahdlatul Ulama kerap menuntut ilmu ke Al Azhar.
Permintaan itu disampaikan saat KH Said Aqil Siroj secara khusus, yang melakukan pertemuan di ruang kerja Grand Syeikh Ahmad Thayyeb di Universitas Al Azhar. Bahkan, permintaan itu mendapat jawaban yang sangat hangat dari Grand Syeikh.
"Mahasiswa Indonesia tidak perlu segan untuk menghadap langsung ke saya, jika menemukan kesulitan selama studi di Al Azhar," ujar Thayyeb.
Pertemuan dilakukan setelah kedua tokoh mengikuti Conference to Discuss Coexistence and Promising Vision for Humanity, yang dihelat Universitas Al Azhar di Kairo. Konferensi internasional itu digelar selama dua hari, 28 Februari - 1 Maret 2017.
"Atas nama umat Islam Indonesia, khususnya Nahdlatul Ulama, mengucapkan terima kasih kepada Grand Syeikh diberi kesempatan menghadiri forum terhormat di Al Azhar," kata Said.
Mendengar apresiasi dan harapan dari pemimpin ormas Islam terbesar di Indonesia tersebut, Grand Syeikh menitipkan salam ke masyarakat Indonesia. Pertemuan itu sekaligus digunakan Said Aqil Siroj untuk berpamitan karena harus kembali ke Tanah Air. "Terima kasih telah hadir di Al Azhar, salam untuk masyarakat Indonesia," ujar Thayyeb.