REPUBLIKA.CO.ID, Pertanyaan ini kerap mengemuka di tengah-tengah masyarakat, benarkah mereka yang sudah meninggal dunia benar-benar terputus kontak dengan kita, sehingga tidak mendengar misal, doa-doa yang kita sampaikan khusus ke mereka?
Jawaban atas persoalan ini, pernah dijawab secara lugas oleh Syekh Muhammad bin ‘Alawi al-Maliki al-Hasani dalam kitabnya yang berjudul “Mafahim Yajib an-Tushahhah.”
Menurut tokoh yang menjadi guru sejumlah ulama Indonesia itu, anggapan bahwa mayit itu tidak mampu melakukan apapun dan putus kontak adalah pandangan yang keliru.
Benar, jasad mereka memang tidak lagi berfungsi, akan tetapi menurut Syekh Muhammad, arwah mereka yang wafat sebenarnya masih hidup dan merespons ‘komunikasi’ yang dilakukan oleh mereka yang masih hidup.
Kenyataan ini dikuatkan baik oleh Alquran ataupun hadis Rasulullah SAW. Di antara hadis yang menegaskan fakta tersebut adalah saat Rasul pernah memanggil para sahabat yang meninggal syahid dalam Perang Badar.
“Wahai Amar bin Hisyam, wahai Atabah bin Rabi’ah, wahai fulan bin fulan! Sungguh kami telah mendapatkan apa yang dijanjikan Tuhan kami terbukti. Maka apakah kalian kalian mendapati yang dijanjikan Tuhan kalian benar? Lalu Rasul ditanya mengapa beliau mengatakan demikian? “Tidaklah kalian mengerti perbincangan yang aku lakukan dengan mereka,” jawab Rasul.
Bukti lain juga menyebutkan, seringkali Rasul memberikan salam dan memanggil mereka yang sudah meninggal begitu melewati makam. “Salam sejahtera wahai para penghuni rumah (kuburan),” kata Rasul.