REPUBLIKA.CO.ID, KENDARI -- Bank Sulawesi Tenggara (Sultra) selama tahun 2016 mencatat perolehan laba bruto sebesar Rp 221 miliar lebih atau naik sebesar 27 persen dibanding dengan tahun sebelumnya.
"Laba tersebut naik dari target yang diharapkan sebelumnya yang hanya 10 persen, dan sumber utama pendapatan bank Sultra masih dominan dari keuntungan bunga bank," kata Direktur Utama Bank Sultra, Khaerul Kemala Raden, Kamis (2/3).
Dijelaskan, dari keuntungan Rp 221 miliar tersebut masih dipotong pajak sekitar Rp 50 miliar serta pembagian dividen kepada pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara sebesar Rp 114 miliar. Sehingga keuntungan bersih yang diperoleh Bank Sultra sekitar Rp 57 miliar.
"Jadi laba bersih tersebut digunakan untuk penambahan modal serta dana cadangan bank yang dari hari ke hari semakin maju dan berkembang," ujarnya.
Ia mengatakan, kinerja Bank Sultra ini secara rutin kita laporkan di pemegang saham pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)," tutur Khaerul Kemala Raden. Diakuinya bahwa dari tahun ke tahun Bank Sultra terus mengalami perkembangan yang cukup pesat. Bahkan di tahun 2017 ini telah dimulai pembangunan gedung tower Bank Sultra yang baru setinggi 14 lantai di pusat Kota Kendari.
"Pembangunan gedung ini akan berjalan selama dua tahun dengan menelan anggaran sebesar Rp120 miliar lebih dan gedung itu tidak semuanya digunakan pihak Bank Sultra, namun akan dipersewakan bagi pelaku usaha yang membuka kantor di Sultra," ujarnya.