Kamis 02 Mar 2017 17:01 WIB

Bali Siapkan Tari Pendet untuk Sambut Raja Salman

Red: Nur Aini
Tari Pendet. Ilustrasi.
Foto: id.wikipedia.org
Tari Pendet. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Pemerintah Provinsi Bali menyiapkan sajian Tari Pendet untuk menyambut kedatangan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al Saud di Bandara Internasional Ngurah Rai, Bali, pada 4 Maret 2017.

"Tari Pendet itu di bandara, itupun kalau mereka (pihak Kerajaan Arab) setuju," kata Asisten Pemerintahan dan Kesra Setda Provinsi Bali I Dewa Putu Eka Wijaya Wardana usai menggelar rapat koordinasi dengan pihak terkait mengenai kunjungan Raja Salman, di Denpasar, Kamis (2/3).

Namun, pihaknya hingga saat ini belum mendapatkan kepastian bisa tidaknya tarian itu dipentaskan karena dari perwakilan Arab Saudi mengatakan masih menunggu pendapat dari Raja Salman. "Kalau rajanya nggak mau, kita tidak bisa bilang apa," ucapnya.

Hal yang jelas, kata Dewa Eka, pihak pemprov setempat sudah siap menyambut kedatangan Raja Arab Saudi itu untuk berlibur di Pulau Dewata. Menurutnya, tidak ada pembahasan terkait agenda kunjungan wisata Raja Salman selama berada di Pulau Dewata. "Kita hanya diminta menyiapkan supaya jalannya lancar dari bandara hingga hotel. Mereka menginformasikan bahwa akan datang hari Sabtu (4/3) pukul 18.00 Wita," katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali Dewa Putu Beratha mengatakan terkait persiapan sajian Tari Pendet itu, pihaknya hingga kini masih menunggu kepastian. "Jika disetujui, Tari Pendet yang merupakan salah satu tari penyambutan akan dibawakan oleh 50 penari anak-anak," ucapnya. Pihaknya sudah menunjuk salah satu sanggar tari Bali untuk mempersiapkan tarian penyambutan itu, lengkap dengan para penabuh dan gamelannya yang akan mengiringi para penari cilik tersebut.

Baca juga: Di Hadapan Raja Salman, Setnov Curhat Soal Kuota Haji

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement