REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Raja Salman bin Abdul Aziz al-Saud mengajak negara-negara sahabat terutama berpenduduk Islam untuk menyatukan barisan guna menghadapi tantangan dunia saat ini, seperti terorisme dan radikalisme.
"Sesungguhnya tantangan yang kita hadapi saat ini, khususnya umat Islam dan dunia secara umum, adalah fenomena terorisme, benturan peradaban, tidak adanya penghormatan terhadap kedaulatan negara, serta intervensi terhadap urusan dalam negeri negara lain," kata Raja Salman saat berpidato pada kunjungannya ke Gedung Nusantara, Kompleks MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Kamis.
Hadir pada acara tersebut antara lain, Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono, Try Sutrisno Wakil Presiden RI 1993-1998, Ketua MPR RI Zulkifli Hasan, Ketua DPD RI Muhammad Saleh, dan para tamu undangan lainnya.
Menurut Raja Salman, tantangan dunia saat ini mengharuskan negara-negara, khususnya negara berpenduduk Islam, untuk menyatukan barisan dalam menghadapi tantangan tersebut. Kemudian melakukan koordinasi dalam berbagai upaya yang memberikan kemanfaatan bersama.
"Saya ingin menyampaikan apresiasi peran Dewan yang terhormat dalam meningkatkan hubungan kerja sama antara kedua negara, yaitu apresiasi atas penandatanganan 11 kerja sama antara kedua negara, Arab Saudi dan Indonesia," katanya.
Baca Juga: Raja Salman Serukan Umat Islam Rapatkan Barisan.
Sementara itu, Ketua DPR RI, Setya Novanto, dalam sambutannya mengatakan, kunjungan Raja Salman ke Indonesia merupakan kunjungan bersejarah yang memiliki arti penting bagi peningkatan kerja sama kedua negara.
Menurut Novanto, pada kunjungan Raja Faisal, dari Arab Saudi pada 47 tahun lalu, negara Indonesia dan Arab Saudi, memiliki pandangan dan sikap yang sama dalam menghadapi ancaman komunisme dan zionisme. Maka ancaman yang dunia hadapi saat ini adalah bagaimana menciptakan keamanan dan perdamaian dunia, khususnya dari bahaya terorisme dan radikalisme.