Kamis 02 Mar 2017 23:00 WIB

Ahok dan Anies Disebut tak Butuh Dukungan Parpol Lain

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Ilham
Paslon cagub dan cawagub DKI Jakarta nomor urut tiga Anies-Sandi bersalaman dengan paslon nomor urut dua Ahok-Djarot.
Foto: Republika/ Raisan Al Farisi
Paslon cagub dan cawagub DKI Jakarta nomor urut tiga Anies-Sandi bersalaman dengan paslon nomor urut dua Ahok-Djarot.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat politik dari Indonesian Institute for Development and Democracy (Inded), Arif Susanto, berpendapat, kedua pasangan yang lolos putaran dua Pilgub DKI 2017 tidak membutuhkan dukungan dari partai pengusung Agus-Sylvi. Terlebih, dukungan yang diberikan biasanya hanya bersifat simbolik saja.

Selain itu, menurut dia, dukungan yang diberikan parta-partai tersebut juga tidak akan berpengaruh terhadap perolehan suara. Sebab, ada jarak antara putusan elite di level partai dengan loyalis di bawahnya. Padahal, menang atau tidaknya kedua kandidat ditentukan oleh pilihan masyarakat, bukan elite partai.

"Ada jarak antara putusan elite di level partai dengan loyalitas dukungan di level grass root. Pada akhirnya kan kemenangan itu ditentukan oleh pilihan masyarakat bukan pilihan elite," kata Arif saat dihubungi Republika.co.id, Kamis (2/3).

Alasan lain, kata Arif, suara yang diperoleh Agus-Sylvi di putaran pertama tidak terlalu besar. Itu tak lain karena perolehan suara yang diraih paslon nomor urut satu itu masih di bawah angka satu juta.

Menurut Arif, akan lebih baik jika kedua paslon yang berkompetisi berlomba-lomba meraih suara yang tidak memilih di putaran pertama. Sebab, jumlahnya jauh lebih banyak, yakni mencapai 1,6 juta.

"Suara untuk paslon satu juga kan enggak signifikan, kurang dari satu juta. Jauh lebih signifikan untuk di perebutkan adalah suara yang enggak milih di putaran satu. Apakah golput karena alasan teknis ataukah golput karena alasan politis dimana tidak ada pilihan yang menarik. Tapi itu jumlahnya kan lebih dari 1,6 juta," kata Arif.

 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement