REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA -- Dalam sebuah forum hak asasi manusia PBB di Jenewa, Swiss pada Kamis (2/3) waktu setempat, Meksiko mengatakan akan mempertahakan hak-hak migran dari langkah-langkah keamanan yang diskriminatif.
Wakil hak asasi manusia Meksiko Miguel Ruiz Cabanas memang tidak menyebutkan nama Amerika Serikat. Tetapi jelas pernyataannya tersebut mengacu pada kebijakan baru Presiden AS Donald Trump atas dinding perbatasan kedua negara yang diusulkan dan kebijakan imigrasi garis keras AS.
Dalam pidatonya dia menyebutkan langkah-langkah keamanan yang menargetkan satu bagian dari populasi atau mengkriminalisasi kelompok tertentu melanggar aturan hukum dan sangat diskriminatif.
"Inilah sebabnya mengapa pemerintah Meksiko menegaskan kembali komitmennya untuk membela warga negara kami di luar negeri. Kami ingin memastikan bahwa semua orang Meksiko menyadari hak-hak mereka, dan tahu bagaimana bereaksi ketika dihadapkan dengan kemungkinan pelanggaran," ujarnya, Kamis (2/3).
Meksiko marah pada kebijakan Trump yang melarang perusahaan AS untuk berinvestasi ke perbatasan selatan. Selain itu juga penghinaan kepada imigran, dan ancaman untuk membuat Meksiko harus membiayai dinding perbatasan yang diusulkan Trump.
Meksiko meyakini bahwa dengan adanya dinding perbatasan dapat membawa ekstremisme dan intoleransi.