REPUBLIKA.CO.ID, JOMBANG -- Duta besar (Dubes) Amerika Serikat untuk Indonesia Joseph R Donovan Jr mendorong para santri di Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur, untuk belajar ke AS. Hal itu dikatakannya dalam dialog yang berlangsung dengan para santri saat berkunjung ke Madrasah Muallimin Tebuireng, Kabupaten Jombang, Kamis (2/3).
Ia meminta para santri harus tekun belajar jika ingin mendapatkan beasiswa ke Amerika Serikat. "Kalian bisa mendapatkan informasinya dari perwakilan kami di Surabaya dan Malang," katanya kepada santri.
Donovan memang sempat melihat langsung aktivitas kegiatan belajar di dalam madrasah tersebut. Ia sempat dialog panjang dengan para santri, bahkan tertrik mengamati para santri yang sedang berdiskusi tentang fikih keluarga.
Kepada para santri, ia mengatakan masih baru empat bulan menjabat sebagai Dubes Amerika Serikat untuk Republik Indonesia tersebut. Ia meminta pertimbangan pada santri, terkait dengan yang harus dilakukannya selama di Indonesia.
"Saya baru empat bulan menjadi Dubes Amerika Serikat untuk Republik Indonesia. Menurut kalian, apa yang harus saya lakukan saat ini?" ujar mantan Wakil Dubes AS di Jepang ini.
Mendapat pertanyaan itu, seorang santri menjawab bahwa sang dubes harus belajar budaya-budaya di Indonesia. Donovan dianjurkan belajar sejarah Indonesia dengan mengunjungi Museum Fatahillah dan Taman Mini Indonesia Indah (TMII).
Donovan juga mengaku sudah pernah berkunjung ke Museum Fatahillah dan TMII, dan ia merasa masih perlu untuk belajar dan mengenal kebudayaan Indonesia. "Saya sudah pernah berkunjung ke sana. Terus ke mana lagi?" katanya.
Santri lainnya menjawab bahwa Donovan harus ke Pekalongan, untuk belajar batik. Hal itu juga langsung ditimpali oleh Donovan, bahwa dirinya memang harus mengenal batik. Kepada para santri, Donovan juga bercerita bahwa istrinya yang berasal dari Taiwan dalam beberapa bulan ke depan akan ke Yogyakarta untuk belajar Bahasa Indonesia.
Sementara itu, Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng, Kabupaten Jombang KH Shalahudin Wahid mengatakan pada Donovan tentang profil Madrasah Muallimin. "Di sini, para santri fokus pada kajian ke-Islaman ala pesantren. Mereka inilah yang dipersiapkan untuk menjadi kiai-kiai di masa depan," kata pria yang akrab disapa Gus Sholah ini.
Setelah puas dialog dengan para santri dan mendapatkan penjelasan terkait dengan aktivitas di pondok, Dubes Donovan dan rombongan meninggalkan lokasi madrasah. Kunjungan Dubes Donovan ini merupakan kunjungan kerja pertamanya di Jawa Timur. Dalam rombongan itu, sejumlah pejabat juga mendampingi, misalnya Konsul Jenderal AS di Surabaya Heather Variava dan beberapa staf kedubes AS.
Sementara itu, Gus Sholah didampingi oleh Wakil Pengasuh KH Abdul Hakim Mahfudz, Sekretaris Utama KH Abdul Ghofar, dan beberapa mudir (direktur) di lingkungan Pesantren Tebuireng. Selain mengunjungi madrasah, rombongan juga sempat melakukan tabur bunga di makam KH Hasyim Asy'ari, KH Wahid Hasyim dan KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) yang berada di kompleks pondok.