Jumat 03 Mar 2017 01:23 WIB

Citarum Meluap, Siswa SD Belajar di Asrama

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Yudha Manggala P Putra
Aliran deras Sungai Citarum akibat dibukanya pintu spillway Waduk Saguling karena tingginya debit air di Kampung Cisameung, Desa Rajamandalakulon, Kecamatan Cipatat, Kabupten Bandung Barat, Ahad (13/11).
Foto: Mahmud Muhyidin
Aliran deras Sungai Citarum akibat dibukanya pintu spillway Waduk Saguling karena tingginya debit air di Kampung Cisameung, Desa Rajamandalakulon, Kecamatan Cipatat, Kabupten Bandung Barat, Ahad (13/11).

REPUBLIKA.CO.ID, BALEENDAH -- Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Bandung sejak satu pekan terakhir menyebabkan Sungai Citarum meluap dan membuat banjir di pemukiman warga di Baleendah, Dayeuhkolot dan Bojongsoang. Selain itu, fasilitas publik yang terendam banjir adalah Sekolah Dasar (SD) Andir nomor satu.

Kondisi tersebut menyebabkan para siswa terpaksa belajar mengajar di asrama Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) dengan ukuran 6x2,5 meter persegi. Terlihat dengan jumlah siswa yang banyak dan ruangan yang kecil membuat siswa harus berdesak-desakan saat belajar.

Kepala Sekolah SDN 1 Andir, Ade Supriyadi (53) mengungkapkan siswa mulai belajar di asrama SKB sejak Senin  (27/2) kemarin sebab sekolah sudah terendam banjir dengan ketinggian mencapai 150 cm. Partisipasi siswa yang mengikuti pelajaran sekitar 70 persen karena sebagian siswa ada yang masih di tempat banjir.

"Aktivitas belajar lancar seperti biasa tidak ada libur. Semangat anak juga tinggi untuk sekolah," ujarnya di lokasi, Kamis (2/3).

Ia menuturkan, sekolah tidak libur karena guru-guru yang mengajar rumahnya tidak ikut terkena banjir. Total peserta didik di SDN 1 Andir sendiri berjumlah 247 orang dengan jumlah guru sebanyak 11 orang.

Menurutnya, pihaknya belum bisa memprediksi kapan anak-anak bisa belajar di sekolah seperti biasa. Sebab, kondisi cuaca yang diprediksi masih akan hujan dan menunggu segera surut. Ditambahkan, fasilitas buku sekolah berhasil diamankan.

"Untuk membersihkan sekolah, kita punya komitmen dengan masyarakat. Kemadin Senin saat surut banjir, langsung dibersihkan bersama orang tua murid dan masyarakat," ujarnya.

Kepala Sanggar Kegiatan Bersama (SKB), Eman Sulaeman mengungkapkan siswa SDN 1 Andir masih menggunakan asrama untuk belajar. Namun ke depan diharapkan satu gedung lain yang digunakan kegiatan penyetaraan paket A dan B selama ini bisa ditingkatkan agar bisa digunakan nantinya bagi siswa jika sekolahnya terendam banjir.  "Kami sudah mengajukan anggaran pada 2017 ke dinas agar bisa ditingkatkan," ungkapnya.

Dirinya berharap juga agar bangunan di SKB bisa diperbaharui oleh Pemerintah. Sebab bangunan yang sudah ada berdiri sejak lama dan belum diperbaharui.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement