REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Sosiolog Indonesia yang kini bermukim di Australia, Arief Budiman, diketahui jatuh sakit.
Menurut salah seorang koleganya, Denny JA, sakit yang dialami guru besar Universitas Melbourne itu cukup serius. “Tak ada penyakit yang lebih mengkhawatirkan bagi seorang pemikir kecuali penyakit yang justru ikut menyerang kapasitas berpikir. Itulah respons pertama saya ketika mendengar kini Arief Budiman tengah sakit yang serius,” tulis Denny JA dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Jumat (3/3).
Menurut Denny JA, Arief Budiman diduga terserang alzheimer. Kemunduran fisiologis saudara kandung aktivis 66 Soe Hok Gie itu sudah berlangsung 10 tahun belakangan ini.
Hal itulah yang diduga menyebabkan karya-karya terbaru Arief Budiman mulai jarang muncul lagi ke publik belakangan ini. “Waktu itu, tak ada yang mengaitkan kemunduran kualitas Arief dengan penyakit yang ia derita,” kata Denny.
Sosok bernama asli Soe Hok Djin itu terkenal idealis dan kritis terhadap penguasa, termasuk di zaman Orde Lama maupun Orde Baru.
Pada 2006, misalnya, Arief Budiman didaulat menerima Bakrie Award tetapi menolak. Di malam penganugerahan, Arief Budiman menyampaikan langsung bahwa ia merasa penghargaan tersebut penghinaan bagi dirinya selaku orang “kiri” yang acapkali mengkritik pembangunan ala kaum liberal.
Denny mengajak semua kalangan untuk mendoakan kesembuhan bagi tokoh kelahiran Jakarta 76 tahun silam ini.