Jumat 03 Mar 2017 13:30 WIB

Museum Gunung Merapi akan Direnovasi

Rep: Rizma Riyandi/ Red: Angga Indrawan
Pengunjung mengamati koleksi perkakas rumah tangga yang terkena erupsi Gunung Merapi di Museum Gunung Merapi, Pakem, Sleman, Yogyakarta.
Foto: Antara
Pengunjung mengamati koleksi perkakas rumah tangga yang terkena erupsi Gunung Merapi di Museum Gunung Merapi, Pakem, Sleman, Yogyakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN – Museum Gunung Merapi (MGM) direncanakan akan segera direnovasi dalam waktu dekat ini. Plt Kepala Dinas Kebudayaan (Disbud) Sleman, Aji Wulantara mengatakan, perbaikan MGM akan dilakukan bersama dengan Badan Geologi Bandung.

“Badan Geologi Bandung sudah datang ke MGM dan menghitung perkiraan dana perbaikan museum,” katanya saat ditemui di Ruang Humas Pemkab Sleman, Jumat (3/3). Menurutnya, perkiraan dana yang diperlukan untuk memperbaiki kerusakan MGM senilai Rp 500 juta.

Aji mengemukakan, saat ini beberapa bagian atap gedung MGM sudah retak. Sehingga kebocoran selalu terjadi saat hujan turun. Bahkan berdasarkan pantauan Republika, ember diletakkan di beberapa titik untuk menampung air hujan yang masuk ke dalam gedung.

Selain itu, ada ruangan yang tidak terpakai dengan optimal di lantai paling atas. Lantaran jarang digunakan, sebagian fasilitas di ruangan tersebut menjadi rusak. Bahkan dinding dan tembok ruangan tampak terkelupas. Sementara lantainya mencuat ke atas.

Meski MGM merupakan aset milik Pemkab Sleman, pengelolaannya masih dilakukan atas kerja sama dengan Badan Geologi Bandung sampai 2019 mendatang. Maka itu, perbaikan MGM belum bisa dilakukan secara mandiri oleh Pemkab Sleman melalui Dinas kebudayaan.

“Padahal kalau pengelolaannya sudah 100 persen oleh Pemkab Sleman, perbaikannya bisa dianggarkan melalui Danais (Dana Keistimewaan),” kata Aji. Meski demikian, ke depannya Pemkab Sleman juga berencana untuk mengelola MGM secara mandiri.

Perbaikan MGM sendiri dilakukan untuk meningkatkan kenyamanan bagi pengunjung. Pasalnya museum yang berada di Lereng Merapi itu merupakan salah satu icon pariwisata unggulan Kabupaten Sleman. Tahun ini MGM ditargetkan mampu menarik kunjungan sebanyak 350 ribu wisatawan. "Target pendapatan 2017 sebesar Rp 2 miliar rupiah," tutur Kepala Bidang Dokumentasi Sarana dan Prasarana Kebudayaan Disbud Sleman, Wasita. Adapun jumlah kunjungan selama awal tahun ini rata-rata sebanyak 42 ribu wisatawan per bulan.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement