Jumat 03 Mar 2017 15:37 WIB

Banjir dan Longsor Landa Tiga Kabupaten di Sumbar

Rep: Amri Amrullah/ Red: Bayu Hermawan
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho menunjukan peta lokasi gempa Aceh kepada awak media saat menggelar konferensi pers di Gedung BNPB, Jakarta, Kamis (7/12).
Foto: Republika/ Raisan Al Farisi
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho menunjukan peta lokasi gempa Aceh kepada awak media saat menggelar konferensi pers di Gedung BNPB, Jakarta, Kamis (7/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menginformasikan update bencana banjir dan longsor yang terjadi di Kabupaten Limapuluh Kota, Kabupaten Tanah Datar dan Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat pada, Jumat (3/3).

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho menginformasikan kejadian awal bencana alam banjir dan longsor  yang terjadi pada Jumat pagi pukul 06.45 WIB di wilayah Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat.

"Tanah Longsor terjadi di Kelok 17 sejumlah empat titik pada ruas jalan Nasional Sumbar Riau, lokasi Kecamatan Pangkalan," papar  Sutopo dalam keterangan tertulisnya, Jumat.

Sedangkan bencana banjir terjadi di Kecamatan Pangkalan Nagari Manggilang, dengan ketinggian air mencapai 50-200 sentimeter. Dampak kejadian bencana banjir dan longsor ini, diantaranya kerusakan lahan pemukiman, pertanian dan kemungkinan korban jiwa.

"Saat ini dalam proses pencarian dan penyelamatan," terangnya. Selain itu diperkirakan luasan banjir kurang lebih 128 Hektar menggenangi pemukiman masyarakat dan lahan pertanian, perkebunan.

Kemudian di Kabupaten Tanah Datar, bencana tanah longsor terjadi di lokasi Puncak Pato Kecamatan Sungayang Jorong Paso Nagari  Sungayang. Ketinggian longsoran kurang lebih 8-9 Meter dan panjang longsoran kurang lebih 10 Meter. Dampak kejadian, longsoran menutupi ruas jalan Batusangkar -Lintau

Sedangkan di Kabupaten Sijunjung, kejadian banjir lokasi Nagari timpeh 4,5,6 dan 7 Kecamatan Kamang Baru ketinggian air antara 30 - 120 sentimeter. "Dampak kejadian banjir ini menggenangi 500 unit rumah pemukiman masyarakat dan puluhan hektar sawah serta perkebunan masyarakat," jelasnya.

Saat ini pihak pemerintah setempat sedang berupaya melakukan pembersihan longsoran dengan alat berat di Kabupaten Limapuluh Kota. Kemudian TIM SAR gabungan melakukan upaya Pencarian, penyelamatan dan evakuasi korban banjir.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement