Jumat 03 Mar 2017 19:37 WIB
Runtuhnya Khalifah Utsmani

Mustafa Kemal Ataturk, Sang Penjagal Kesultanan Turki

Mustafa Kemal Ataturk
Foto: commons.wikimedia.org
Mustafa Kemal Ataturk

REPUBLIKA.CO.ID, Sejarah pemerintahan Republik Turki tidak lepas dari cengkraman militer. Mustafa Kemal Pasha atau yang dunia kenal sebagai Kemal Ataturk yang berlatar belakang militer merampas kekuasaan Kekhalifahan Utsmani (Ottoman) pada 1920. Pada 3 Mei 1920 ia menasbihkan dirinya sebagai Perdana Menteri. Tak hanya itu, ia juga mengubah tatanan rakyat Turki yang sebelumnya bersendikan nilai-nilai Islam menjadi sekuler.

Sebagian kalangan menyebut Ataturk sebagai bapak modernisasi Turki. Tetapi, sebagian kalangan lainnya menilai Ataturk sebagai bapak sekulerisme Turki. Ia sengaja menjauhkan nilai-nilai agama dari kehidupan rakyat Turki yang selama ratusan tahun dinaungi cahaya Islam.

Sejak itu militer Turki memegang peran menentukan dalam pemerintahan. Bahkan dalam Undang Undang Dasar Turki, militer diberi peran untuk menjaga agar sekulerisme terus bisa berjalan dalam tatanan kehidupan berbanngsa dan bernegara di sana. Kedigdayaan militer mulai goyah saat Partai Kesejahteraan yang dipimpin Necmetin Erbakan menjadi pemenang pemilu 1995.

Militer Turki seperti tak terima, maka Erbakan pun dijungkalkan pada 1997. Setahun kemudian, Partai Kesejahteraan yang berbasis Islam itu diberangus. Para politisi kalangan Islam ini kemudian membentuk Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP). Hanya membutuhkan waktu empat tahun, AKP lalu memenangi pemilu 2002.

Lalu siapa sebenarnya Mustafa Ataturk? Berangkat dari cerita singkat kudeta di atas, mari kita singkap sejarah kehidupan pria yang dikenal sebagai penjagal sistem kekhalifahan Islam di dunia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement