REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peneliti Senior Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Dewi Fortuna Anwar menilai kunjungan Arab Saudi merupakan upaya menengok investasi di negara bagian Timur yang damai. "Justru di negara bagian Timur, kita menikmati perdamaian. Yang tak kalah penting, Indonesia dan Asean berperan sebagai promotor aksitektur regional," kata dia dalam sebuah diskusi di Jakarta, Sabtu (4/3).
Dewi menilai, selama ini Arab Saudi memandang sebelah mata ke negara Timur, khususnya dalam hal investasi. Mereka cenderung berorientasi ke negara-negara Barat untuk mengelola keuangannya.
Sehingga, ia menilai, kunjungan rombongan Arab Saudi penting untuk dipandang sebagai keingingan mengubah orientasi berinvestasi. Salah satunya, yakni Arab Saudi ingin melakukan diversifikasi untuk menaikkan harga minyak sesuai visi menuju 2030.
"Negara teluk lainnya, telah berhasil, seperti Dubai, Abu Dabhi, Oman. Arab Saudi agak terlambat, selama ini mereka investasi di sektor real estate (properti)," ujar dia.