REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pengurus baru Majelis Ulama Indonesia masa bakti 2016-2021 berharap dapat melanjutkan kembali upaya menjadikan Yogyakarta sebagai serambi Madinah.
Ketua Umum MUI DIY 2016-2021 KH.M.Thoha Abdurrahman mengungkap, upaya menjadikan Yogyakarta sebagai serambin Madinah terkendala tanah. Sebelumnya, MUI pada tahun 2011 sudah berdialog dengan Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X terkait tanah di Jalan Kenari
"Tetapi kata Sultan tidak bisa karena itu sudah digunakan oleh tentara," ungkapnya, Sabtu (3/4).
Jelang Musyawarah MUI DIY Desember 2016, Thoha bertemu lagi dengan Sultan Hamengku Buwono X dan Sultan mengatakan asal jangan di kota kemungkinan bisa yakni di ringroad barat atau utara.
‘’Kami juga minta anggaran dari Danais untuk mewujudkan Yogyakarta sebagai serambi Madinah. Pak Gubernur mengatakan asal isinya terkait dengan kebudayaan bisa. InsyaAllah Yogyakarta sebagai serambi Madinah isinya kebudayaan,’’tutur Thoha yang akan bertemu dengan GBPH Hadiwinoto yang mengurusi tanah milik Keraton Yogyakarta.
Untuk mewujudkan Yogyakarta sebagai serambi Madinah akan didirikan Masjid yang disekelilingnya ada Islamic Center, Shopping Center, tempat olah raga, dan lain-lain yang menjadi pusat kegiatan MUI dan Umat Islam di DIY. Di samping itu juga untuk wisata religius. Karena itu Thoha berharap dalam rapat pleno MUI hal itu dibahas khusus.
Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X dalam sambutannya yang dibacakan oleh Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat Setda DIY Pujiastuti mengatakan, MUI harus menjaga nilai-nilai kebangsaan dan kehidupan bermasyarakat dan bernegara di tengah tantangan kehidupan umat beragama yang semakin kompleks.
‘’MUI ke depan harus mampu memposisikan diri sebagai lembaga pengayom, pemelihara umat, serta mampu bekerjasama dengan pemerintah dan seluruh komponen bangsa secara cerdas dalam mengedepankan nasib bangsa terutama DIY,’’kata Sultan.
Adapun yang dilantik menjadi pengurus MUI DIY Periode 2016-2021 kebanyakan merupaakan pengurus sebelumnya seperti halnya Ketua Umum MUI KH. M. Thoha Abdurrahman dan Sekretaris Umum KRT. H. Ahmad Muhsin Kamaludiningrat.