REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat menyatakan angka kemiskinan di Kota terbilang tinggi. Guna mengatasinya, Dinsos meminta penguatan modal sosial di masyarakat.
Kepala Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat Arifin H Kertasaputra mengatakan, faktor tingginya kemiskinan di perkotaan lantaran tidak meratanya pertumbuhan ekonomi. Ia menilai pertumbuhan ekonomi Kota yang tinggi justru tak bisa dinikmati semua warganya.
"Makanya harus diteliti faktor pemerataan tidak seimbang atau apa pertumbuhan di kota tinggi tapi tidak katrol angka kemiskinan," katanya pada wartawan usai acara penyaluran bantuan sosial non tunai PKH, Jumat (3/3) sore di Bale Kota Tasikmalaya.
Ia menyebut peran modal sosial perlu ditingkatkan misalnya dengan gotong royong di masyarakat membantu sesama. Selain itu, penyerapan tenaga kerja juga mesti dimaksimalkan dengan penguatan kualitas SDM.
Ia menjanjikan berbagai pusat pelatihan kerja Dinsos akan difungsikan lebih baik dalam upaya peningkatan kualitas SDM tersebut.
"Berarti ada modal soial yang harus dibangun yaitu gotong royong, mampu katrol yang kurang mampu. Atau tenaga kerja justru datang dari luar wilayah? Itulah sebaiknya manfaatkan tenaga lokal, tentu dengan penguatan SDM juga lewat berbagai balai latihan kami," ujarnya.