REPUBLIKA.CO.ID, KLATEN -- Pengamat komunikasi politik dari Universitas Paramadina, Hendri Satrio, menilai bahwa kedatangan Raja Salman meningkatkan citra Presiden Joko Widodo (Jokowi). "Citra Jokowi sedikit tertolong dengan kehadiran Raja Salman. Pasca 411 dan 212 citra Jokowi terus menurun akibat dicitrakan melindungi Ahok dan berseberangan dengan Islam," kata Hendri melalui pesan tertulisnya di Klaten, Jawa Tengah, Sabtu (4/3).
Namun, Hendri menyayangkan kunjungan Raja Salman kurang bermakna bagi Rakyat Indonesia. Karena Istana lebih berkonsentrasi dengan penyampaian pesan kunci yang tidak jauh dari pencitraan, seperti kehujanan saat berusaha memayungi Raja Salman.
"Hal yang menjadi sangat mendasar dan ditunggu pembahasannya seperti penanganan korban crane jatuh serta perlakuan untuk lebih menghargai TKI kita tidak termasuk dalam hal yang secara kuat disampaikan ke publik," tulis Hendri.
Istana juga terkesan membiarkan terhadap meme atau cerita tidak penting dari kunjungan ini. Seperti swafoto dengan Raja Salman dan cerita hiperbola Ahok bersalaman dengan Raja Salman.