REPUBLIKA.CO.ID, AMBON -- Warga Desa Telaga Kodok, Kecamatan Leihitu, Kabupaten Maluku Tengah menyerahkan senjata dan amunisi sisa-sisa konflik horisontal tahun 1999 kepada anggota Satgas Yonif 734/Satria Nusa Samudra.
Siaran pers Penerangan Kodam XVI/Pattimura, Sabtu, menyatakan, penyerahan dua pucuk senjata api standard organik laras panjang jenis Us Carabine tanpa nomor seri (terhapus karena karat) dan 25 butir munisi tajam kaliber 7,62 mm membuktikan kesadaran masyarakat untuk ikut menjaga dan memelihara stabilitas keamanan di Maluku.
Disebutkan, dalam melaksanakan tugas pengamanan daerah rawan di Maluku, Satgas Yonif 734/Satria Nusa Samudra berupaya menjaga stabilitas keamanan dan gencar melaksanakan Pembinaan Teritorial (Binter) seperti Anjangsana, Komunikasi sosial, karya bhakti dan kegiatan lain untuk memperkuat kemanunggalan TNI dan Rakyat.
Salah satu dampak kegiatan Binter melalui Komunikasi Sosial itu menunjukkan hasil seperti timbulnya kesadaran masyarakat untuk menyerahkan senjata yang mereka simpan semasa terjadi konflik horisontal di Maluku pada 1999 dan 2001, kepada personel Pos Waiheru Kotis Satgas Yonif 734/Satria Nusa Samudra.
Dua pucuk senjata api laras panjang dan amunisinya itu sendiri berasal dari aksi pembobolan gudang senjata Brimob Tantui pada tahun 1999.
Senjata dan amunisi itu diserahkan warga masyarakat kepada Lettu Inf Angki Setiadi dan Sertu Abdullah.