REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Wali Kota Bandung Ridwan Kamil semakin menunjukkan kesiapannya maju ke pemilihan gubernur Jawa Barat pada 2018. Namun, pria yang akrab disapa Emil itu, mengaku belum akan mengumumkan kepastian maju di perebutan kursi nomor satu di Tanah Pasundan. Karena, sejauh ini ia belum memiliki kendaraan partai politik untuk maju ke sana.
Menurut Emil, ia masih menjalin komunikasi dengan berbagai golongan, termasuk salah satunya dengan PDI Perjuangan. Akhir pekan lalu, ia menghadiri rapat kerja Relawan Perjuangan Demokrasi, organisasi sayap dari PDIP, di Grand Alia Cikini, Jakarta.
"Saya kan nggak punya partai jadi saya tidak bisa ngambil keputusan naik atau nggaknya, nggak ada kepastian. Jadi setiap yang membuka komunikasi saya datangi, PDIP mengundang saya datang, yang lain mengundang saya datang," katanya, Ahad (5/3).
Menurut Emil, selama tidak ada hitam di atas putih atau kesepakatan tertulis mengenai dukungan terhadapnya, dia tidak akan terlalu percaya diri. Menurutnya, dukungan resmi diberikan setelah ada kesepakatan tertulis.
"Ke dienya-enya bisi geer (Kalau bilang iya ada disebutkan ada partai yang mendukung takutnya malah geer). Sekarang nggak ada hitam putih. Saya mendukung si itu, kalau masuknya dukungan lisan. Terus kalau nanti diumumkan dan ternyata tidak, akan malu dan namanya geer, takutnya jadi baper (terbawa perasaan)," ujarnya.
Nama Emil digadang-gadang maju Pilgub Jabar dan difavoritkan sejumlah partai politik. Salah satu yang meliriknya selain PDIP yang mengundangnya ke acara di Jakarta, PKS pun terang-terangan memasukkan nama Emil ke bursa bakal calon gubernur. "Sekarang mah kepada yang mendukung hatur nuhun tapi selama belum ada hitam putih saya nggak bisa bilang resmi maju atau tidak," katanya.
Menurut Ketua MPW PKS Jawa Barat Oded M Danial mengakui nama Emil masih menjadi pertimbangan pihaknya dalam upaya menyongsong Pilgub Jabar 2018. Proses penjaringan pun masih terus dilakukan. "Kami memang sedang penjaringan. Tunggu saja prosesnya," katanya. Menurut Oded, ada nama Ridwan Kamil, Dedy Mizwar, dan nama lainnya dalam daftar pertimbangan tersebut.