REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dirjen Pendidikan Islam (Pendis) Kementerian Agama Kamaruddin Amin meminta perguruan tinggi keagamaan Islam negeri (PTKIN) untuk mengoptimalkan peran dan fungsi perpustakaan sebagai bagian penting dari kegiatan belajar mengajar. Menurutnya, kualitas perpustakaan menjadi syarat PTKIN untuk menjadi perguruan tinggi berstandar internasional.
Kamaruddin menilai, untuk mengoptimalkan dan meningkatkan kualitas perpustakaan, hal pertama yang harus dilakukan PTKIN adalah memiliki koleksi literatur yang lengkap, mencakup buku, jurnal, dan lainnya. Sebab dengan sumber dan referensi pustaka yang lengkap, civitas academica akan lebih mudah dan leluasa dalam melakukan kajian atau penelitian ilmu-ilmu keislaman.
Ia mengungkapkan, salah satu perpustakaan yang dapat dicontoh oleh PTKIN adalah perpustakaan An-Nur milik lembaga pendidikan Islam di Iran. "Perpustakaan ini dikenal memiliki koleksi literatur yang paling lengkap untuk kajian-kajian Islam dan menjadi perpustakaan terbaik dunia," ujarnya seperti dilaporkan laman resmi Kementerian Agama, Ahad (5/3).
Selain itu, lanjutnya, di An-Nur, jutaan buku dan literatur keislaman lainnya, baik yang bersifat klasik maupun kontemporer, telah terdigitalisasi. "Saya berharap pemimpin PTKIN dapat memiliki aplikasi perpustakaan yang ada di An-Nur Iran yang dapat digunakan di perpustakaan kita," ucap Kamaruddin.
Ia menilai keberadaan literatur atau pustaka yang berkualitas di perpustakaan memang cukup vital. Sebab bila tidak demikian, civitas academica di PTKIN akan tertinggal oleh komunitas internasional.