Senin 06 Mar 2017 14:29 WIB

Cuaca Ekstrem Diprediksi Landa Sleman Jelang Pancaroba

Rep: Rizma Riyandi/ Red: Yudha Manggala P Putra
Ruang pengawasan BMKG (ilustrasi)
Foto: Antara Foto
Ruang pengawasan BMKG (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Penghujung musim hujan sudah tiba. Maka itu, dalam beberapa pekan ke depan Sleman akan menghadapi musim pancaroba. Meski demikian, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) DIY memprediksi, cuaca ekstrem akan terjadi selama peralihan musim berlangsung.

Kepala Stasiun Klimatologi BMKG DIY, Djoko Budiyono menyampaikan, sepekan ke depan DIY masih akan dilanda hujan dengan intensitas sedang hingga lebat. “Hujan yang turun bisa disertai petir dan angin kencang,” katanya, Senin (6/3).

Menurut Djoko karakter cuaca ekstrem bisa dirasakan melalui perubahan suhu yang cepat. Biasanya, pagi hingga siang hari suhu udara cukup panas. Namun menjelang sore hingga malam, suhu udara menjadi lebih dingin dan turun hujan.

Oleh karena itu masyarakat diimbau agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap potensi bencana yang dapat muncul. Di antaranya banjir, banjir lahar, tanah longsor, dan pohon tumbang akibat angin kencang.

Selain Sleman, beberapa daerah lain di DIY juga akan menghadapi cuaca eksrem. Antara lain Kabupaten Kulonprogo dan Kota Yogyakarta. “Pancaroba sendiri kan mulai April. Awal musim kemarau DIY diprediksi akan berlangsung akhir April sampai Mei,” kata Djoko.

Terkait prediksi cuaca eksream tersebut, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPPBD) Sleman, Djoko Supriyanto meminta masyarakat untuk meningkatkan kesiapsiagaan mereka. Pasalnya, potensi bencana menjadi tinggi saat cuaca ekstrem berlangsung.

Djoko meminta agar masyarakat berlindung di tempat yang aman saat hujan berlangsung. “Tapi jangan berteduh di bawah pohon, karena itu lebih berbahaya. Dikhawatirkan pohonnya malah tumbang atau terkena petir,” ujarnya. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement