Senin 06 Mar 2017 14:44 WIB

IsDB Kucurkan Bantuan Dana untuk Proyek Infrastruktur di Indonesia

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nidia Zuraya
Pembangunan proyek infrastruktur turut mendorong tingkat pertumbuhan ekonomi nasional.
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Pembangunan proyek infrastruktur turut mendorong tingkat pertumbuhan ekonomi nasional.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Dewan Direksi Eksekutif Bank Pembangunan Islam atau Islamic Development Bank (IsDB) telah sepakat memberikan bantuan keuangan baru untuk dua proyek di Indonesia sebesar 488 juta dolar AS. Bantuan ini terdiri dari dana 250 juta dolar AS untuk pembangunan Jalan Lintas Pantai Selatan Jawa (Pansela) dan 238 juta dolar AS untuk pengembangan enam lembaga pendidikan tinggi Islam.

Pembangunan Jalan Lintas Pansela merupakan bagian dari rencana Pemerintah Indonesia dalam meningkatkan kapasitas jaringan jalan di Pulau Jawa untuk menyeimbangkan kepadatan di jalur utara, tengah, dan selatan. Proyek ini akan mencakup pembangunan jalan baru dan jembatan dengan jarak total 158 kilometer untuk melengkapi Jalur Lintas Pantai Selatan Jawa. Lokasi utamanya terletak di Yogyakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.

"Proyek ini akan mendorong kemajuan di wilayah selatan Pulau Jawa dan meningkatkan kemakmuran wilayah ini melalui perbaikan akses pasar dan daya saing investasi,” Resident Representative IsDB Indonesia Ibrahim Shoukry, dalam siaran pers yang diterima oleh Republika, Senin (6/3).

Pembangunan Jalan Lintas Pansela akan mengurangi jarak tempuh dari Sendangbiru (Malang) ke Puger menjadi dua jam, dan Puger ke Jarit menjadi satu setengah jam. Kepadatan lalu lintas juga diharapkan tumbuh dari 50 kendaraan per hari menjadi 1.000 kendaraan per hari dalam waktu lima tahun pelaksanaan proyek.

Proyek yang kedua merupalam pembangunan dan pengembangan enam lembaga pendidikan tinggi Islam untuk mendukung strategi Pemerintah Indonesia di bidang pendidikan tinggi 2015-2019. Pemerintah bertujuan untuk menghasilkan angkatan kerja yang berkualitas dan meningkatkan daya saing nasional melalui inovasi di tingkat pendidikan tinggi.

Penerima manfaat dari proyek ini adalah Universitas Islam Nasional (UIN) Sunan Ampel Surabaya, Institut Agama Islam Nasional (IAIN) Raden Intan Lampung, IAIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi, IAIN Antasari Banjarmasin, IAIN Imam Bonjol Padang dan IAIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten.

Dukungan IsDB tersebut mencakup peningkatan kualitas lingkungan pendidikan di lembaga-lembaga pendidikan tinggi Islam melalui pembangunan gedung dan fasilitas baru, renovasi, dan pengadaan peralatan-peralatan baru. Kemudian, pengembangan kualitas, inovasi, dan daya saing melalui pelatihan, pengembangan kurikulum dan akreditasi.

Selain itu, ada pula pendirian konsorsium riset, hibah untuk riset dan pengajaran, kolaborasi untuk riset dan kemitraan, dan juga insentif untuk inovasi.

Ibrahim mengatakan, proyek ini diharapkan dapat meningkatkan relevansi, jumlah, dan kualitas sumber daya manusia Indonesia melalui kontribusi dalam menaikkan peringkat Human Development Index Indonesia dari 110 di 2016 menjadi 90 di 2021. Selain itu juga meningkatkan posisi Indonesia di Innovation Index dari nomor 30 dari 140 negara di 2016 menjadi 26 di tahun 2021, dan memperbaiki peringkat Indonesia di Global Competitive Index.

Islamic Development Bank Group adalah lembaga keuangan internasional yang beranggotakan 57 negara dan didirikan pada 1975. Tujuannya yakni mendorong pembangunan ekonomi dan kemajuan sosial di negara anggota serta masyarakat muslim secara individu maupun kelompok, berdasarkan prinsip syariah atau hukum Islam.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement