REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta memulai kampanye putaran kedua pada Selasa (7/3). Paslon Anies Baswedan-Sandiaga Uno mengaku akan menambah strategi untuk putaran kedua dengan banyak blusukan di media sosial (medsos).
"Harus blusukan di medsos juga," kata Sandiaga usai mengunjungi kantor DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan, Senin (6/3).
Cawagub nomor urut tiga ini mengatakan, kampanye melalui sosial media harus ditingkatkan. Hal itu menyusul aturan yang menyatakan tak boleh lagi ada alat peraga selama masa kampanye dari 7 Maret-15 April mendatang. Sebagai konsekuensi, blusukan melalui sosial media adalah sebuah keniscayaan untuk dilakukan lebih gencar.
Berdasarkan aturan dari KPUD DKI, cagub cawagub tak boleh lagi menggunakan alat peraga selama masa kampanye putaran kedua. Sandiaga mengaku bersyukur dengan aturan tersebut. Sebab, kata dia, alat peraga kampanye merupakan salah satu item yang menyebabkan pengeluaran untuk kampanye menjadi besar.
"Alhamdulillah banget, nggak boleh nyetak-nyetak (alat peraga kampanye) lagi. Dana kurang, lebih hemat jadi kita harus turun," ujar dia.
Sandi mengaku, strategi turun ke lapangan dengan menyapa dan menyerap aspirasi warga DKI seperti pada putaran pertama, akan terus dilanjutkan. Ia menilai, cara itu paling efektif untuk mendengar langsung dan mengetahui secara riil permasalahan warga sehari-harinya.