Senin 06 Mar 2017 16:35 WIB

SBY Pimpin Rapat Pleno Demokrat Bahas Pilkada Serentak 2017

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Bayu Hermawan
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)
Foto: Antara/Yulius Satria Wijaya
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Demokrat (PD) menggelar rapat pleno guna mengevaluasi kinerja para kadernya secara umum, terutama berkaitan dengan pilkada serentak 2017. Rapat pleno tersebut dipimpin langsung oleh Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

"Hari ini Partai Demokrat internal lakukan rapat pengurus dengan Pak SBY dan lengkap bicarakan kinerja partai secara umum dan tentu evaluasi 101 pilkada serentak 2017 yang selesai," kata Sekretaris Jenderal PD Hinca Panjaitan di Wisma Proklamasi, Jalan Proklamasi, Senin (6/3).

Selain melakukan evaluasi terkait penyelenggaraan pilkada serentak 2017, dalam rapat pleno tersebut juga akan dibahas terkait pengelenggaraan pilkada serentak 2018.

"Rapat internal biasa kami lngsunh membahas 2018 juga yang segera berjalan," ujarnya.

Selain itu, masih dalam rapat yang sama juga akan dibahas terkait hasil pilkada DKI 2017. Namun, saat ditanya soal sikap Demokrat di putaran kedua, Hinca belum mau menjelaskan. Dia beralasan tidak ingin mendahului sebelum rapat pleno berakhir.

"DKI Jakarta, bagaimana sikap Partai Demokrat tentu kita belum mendahului, kita tunggu plenonya, tentu kami bahas itu," kata Hinca.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement