REPUBLIKA.CO.ID, CIPONDOH -- Program Pembibitan Penghafal Al-Qur'an (PPPA) Daarul Qur'an mulai mendistribusikan Sejuta Alquran untuk penghafal Alquran ke Rumah Tahfizh se-Indonesia. Acara pelapasan dipusatkan di Graha Daarul Qur'an Kawasan Bisnis CBD Ciledug, Tangerang, Banten, Jumat (3/3/2017).
Acara tersebut dihadiri Direktur Utama PPPA Daarul Qur'an Muhammad Anwar Sani, Direktur Utama PPPA Daarul Qur'an Bisnis Nusantara Tarmizi Ashidiq, Direktur Eksekutif PPPA Daarul Qur'an Darmawan Eko Setiadi, General Manager Rumah Tahfizh Center Sholehuddin Al Hafizh dan General Manager Program Pendayagunaan PPPA Daarul Qur'an Jahidin.
Mushaf Alquran ini didesain khusus dengan beberapa metode untuk memudahkan para santri dan orang yang ingin menghafal Alquran. Program ini tak lepas dari ikhtiar PPPA ''Membangun Indonesia dengan Alquran''.
Direktur Utama PPPA Daarul Qur’an, Muhammad Anwar Sani mengatakan, Alquran akan diberikan kepada santri yang punya hafalan paling sedikit satu juz. “Hal ini bertujuan agar para santri terdorong untuk terus meningkatkan hafalannya,” ujar Anwar Sani.
Dengan demikian, kata Anwar Sani, untuk menghafal juz-juz selanjutnya, santri bisa belajar dengan beberapa metode yang sudah ada di dalam Alquran ini. ''Insya Allah, dapat meringankan mereka menghafal,” tuturnya.
Anwar Sani sangat bersyukur program ini terus bergulir. ''Alhamdulillah hari ini kita akan mendsitribusikan Sejuta Alquran dari para donatur untuk para penghafal Alquran dan akan didistribusikan ke seluruh rumah-rumah tahfizh yang ada di Indonesia,'' kata Anwar Sani.
Anwar Sani mengungkapkan, sebanyak 40 ribu eksemplar Alquran hafalan ini akan diberikan kepada 19 ribu santri di 806 Rumah Tahfidz yang tersebar di seluruh penjuru Nusantara. Setiap bulannya Alquran akan disebar sebanyak 3.000 mushaf.
Anwar Sani menyebutkan, produksi Sejuta Alquran Hafalan masih terus berjalan. Apalagi mengingat, saat ini rumah tahfizh baru ada di 122 kabupaten. Sementara, target PPPA pada 2017 ini adalah membangun rumah tahfizh di 514 kabupaten dan menambah jaringan rumah tahfizh luar negeri.
Program Sejuta Alquran Hafalan untuk penghafal Alquran ini tak lepas dari dukungan para donatur, karena program ini melibatkan masyarakat luas. "Bagi yang ingin berpartisipasi, satu mushaf Alquran hafalan ini senilai Rp 55.000 sudah termasuk biaya distribusi. Target kami mendistribusikan satu juta Alquran hafalan sehingga akan semakin banyak lahir penghafal-penghafal Alquran di Indonesia" harap Sani.
Pengasuh Pondok Pesanren Daarul Qur'an Ustadz Yusuf Mansur mengatakan, pada tahap awal pihaknya baru mendistribusikan sebanyak 40 ribu mushaf Alquran. ''Alhamdulillah, hari ini, 40 ribu Alquran hafalan mulai disebarkan ke rumah-rumah tahfizh di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek). Sementara untuk Pulau Jawa, Sumatera, hingga Papua, pengiriman Alquran dilakukan pekan depan. Target kami, pembagian Alquran rampung hingga akhir Maret ini,'' jelasnya.
Program ini, sambung Yusuf Mansur, adalah program bagi-bagi Alquran hafalan yang masih //in line// terusan dari wakaf Quran yang dilakukan PPPA Daarul Qur'an. ''Kami ikutan saham di salah satu penerbit besar di Tanah Air. Kemudian melakukan serangkaian agenda penerbitan dan pendistribusian Alquran wakaf ke seluruh Tanah Air bahkan ke manca negara,'' kata ayah lima anak ini.
Yusuf Mansur mengakui bagi sebagian masyarakat Muslim di Tanah Air, untuk membeli Alquran masih sangat berat. ''Kita ketahui bagi sebagian orang, membeli Alquran adalah barang mahal mengingat Alquran mahal. Padahal ada mushaf yang paling murah hanya Rp 20 ribu sampai ratusan ribu rupiah. Apalagi Alquran Braille yang harganya kisaran Rp 1 juta sampai Rp 2 juta,'' tuturnya.