Senin 06 Mar 2017 21:43 WIB

Sekolah-Sekolah di Kabupaten Limapuluh Kota Libur Akibat Banjir

Banjir (ilustrasi)
Foto: TMC
Banjir (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SARILAMAK, SUMBAR -- Sejumlah sekolah di Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatra Barat (Sumbar) diliburkan akibat bencana banjir dan longsor yang melanda daerah tersebut pada Jumat dini hari. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Limapuluh Kota Radimas saat dihubungi dari Payakumbuh, Senin, mengatakan bagi sekolahnya yang rusak berat diliburkan dan sementara mereka belajar di rumah saja.

Sementara bagi sekolah-sekolah yang hanya rusak ringan atau hanya dipenuhi lumpur atau sampah dapat dibersihkan dengan secepatnya sehingga proses belajar dan mengajar dapat segera dilaksanakan. "Untuk itu sekolah-sekolah yang dilanda banjir dapat dengan segera dibersihkan lumpur akibat bencana tersebut," kata dia.

Ia menerangkan untuk membersih lumpur serta sampah akibat banjir, pihaknya membutuhkan bantuan dari personel dan kendaraan pemadam kebakaran karena tidak memungkinkan memberdayakan masyarakat. "Masyarakat atau orang tua murid tidak mungkin diberdayakan karena mereka sibuk membersihkan tempat tinggalnya serta peralatan rumah tangga," ujar dia.

Sementara kondisi saat ini banyak peralatan belajar siswa baik di rumah atau di sekolah yang rusak atau basah karena banjir, untuk itu perlu segera dikeringkan agar proses belajar mengajar dapat berjalan dengan lancar. Hal itu pemerintah setempat tidak memiliki anggaran untuk pengadaan buku baru. Akan tetapi pihaknya akan mengusahan bantuan ke Pemprov Sumbar dan Pemerintah Pusat untuk memenuhi kebutuhan buku bagi siswa.

Radimas menyebutkan saat ini ada empat sekolah di kabupaten tersebut yang dalam keadaan rawan, yang mana dua di antaranya berada di Kecamatan Pangkalan Koto Baru serta dua di Kecamatan Kapur IX. Pihaknya sudah mengupayakan agar sekolah-sekolah tersebut agar segera dipindahkan sehingga setiap terjadi banjir dapat kurangi dampaknya.

Sebelumnya Kapolres Limapuluh Kota, AKBP Bagus Suropratomo mengatakan kabupaten tersebut mulai surut sejak Sabtu dini hari sehingga warga mulai membersihkan rumahnya masing-masing dari material yang terbawa banjir itu. Pantauan di Pangkalan pada Senin siang terlihat masyarakat sudah mulai membersihkan rumah dari lumpur akibat bencana tersebut.

Mereka juga membersihkan peralatan rumah tangga, antara lain barang-barang eletronik, pecah belah, dan peralatan dapur. Selain itu mereka juga menjemur kasur serta pakaian yang basah dan kotor akibat banjir tersebut. Ia menambahkan sebelumnya ada delapan kecamatan di daerah yang dilanda bencana, baik itu banjir maupun longsor. Akibatnya akses Sumbar dengan Riau untuk sementara waktu lumpuh karena ada ruas jalan antara kedua daerah terputus atau amblas.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement