Senin 06 Mar 2017 22:45 WIB

Ini Cerita Awal Penolakan Timnas Malaysia Berlaga di Korea Utara

Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM).
Foto: Wikipedia
Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM).

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Timnas sepak bola Malaysia menolak bertanding melawan Korea Utara dalam lanjutan kualifikasi Piala Asia 2019. Kedua tim sedianya bertemu di Pyongyang, Korut pada 28 Maret 2017.

Ternyata, keputusan ini merupakan arahan dari pemerintah Malaysia akibat hubungan diplomatik kedua negara yang memanas. Pemerintah Malaysia melarang Persatuan Sepak Bola Malaysia (FAM) mengirimkan tim Harimau Malaya ke Pyongyang.

"Arahan tersebut telah disampaikan oleh Menteri Pemuda dan OlahrRaga Brigjen Khairy Jamaluddin Abu Bakar yang menghubungi saya pagi tadi dan disusul surat dari Kementerian Pemuda dan Olahraga yang ditandatangani Sekretaris Dato Lokman Hakim Ali," kata Sekjen FAM Dato' Haji Hamidin Haji Mohd Amin di Kuala Lumpur, Senin (6/3).

Hamidin mengatakan bahwa Pemerintah Malaysia telah setuju tim Harimau Malaysia tidak mengambil bagian menghadapi Pyongyang atas dasar dan pertimbangan faktor-faktor keselamatan. "Keputusan Pemerintah Malaysia itu dibuat setelah dilakukan musyawarah di Kementerian Pemuda dan Olahraga baru-baru ini," katanya.

Pada Kamis (2/3), FAM menerima surat awal dari Wisma Putra yang ditandatangani Menteri Luar Negeri Dato' Sri Anifah Aman yang menyatakan bahwa pertandingan Grup B di Stadion Kim Il-sung, Pyongyang, itu dijamin aman tetapi terjadinya perubahan akan disampaikan dari waktu ke waktu.

Namun keputusan Pemerintah Malaysia untuk mengusir keluar Duta Besar Korea Utara di Malaysia, Kang Chol pada Sabtu (4/3) telah menjadikan situasi tidak aman bagi warga Malaysia untuk berkunjung ke Korea Utara saat ini. Berdasarkan arahan terbaru Pemerintah Malaysia tersebut, ujar dia, FAM telah mengirim surat kepada Konfederasi Bola Sepak Asia (AFC) untuk memohon supaya venue pertandingan tersebut dipindahkan dari Pyongyang ke tempat lain atas dasar keamanan.

"Saya juga telah menghubungi Sekjen AFC Dato Windsor John yang kini berada di Kamboja untuk menyampaikan harapan FAM supaya AFC memberi pertimbangan sewajarnya dan membuat keputusan segera mengenai venue baru pertandingan tersebut bagi memudahkan persiapan perjalanan tim Harimau Malaya yang akan mulai latihan pada 13 Maret ini," katanya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement