Selasa 07 Mar 2017 07:19 WIB
Pilkada DKI

Pengamat: Kebanyakan Pemilih Ahok Konsumsi Informasi dari Medsos

Rep: Fuji E Permana/ Red: Bilal Ramadhan
Ilustrasi Media Sosial
Foto: pixabay
Ilustrasi Media Sosial

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Di Pemilihan Umum Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno dinilai kalah canggih pasukan udaranya (buzzer) dibanding pasangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat. Pengamat politik Indonesia dari lembaga Voxpol Center, Pangi Syarwi Chaniago mengatakan pasangan Ahok-Djarot dan Agus Yudhoyono-Sylviana Murni banyak dipilih pemilih yang mengkonsumsi informasi dari media sosial.

Ia mengatakan, sebagian besar pemilih Agus-Sylvi adalah pemilih muda, pemilih pemula dan ibu rumah tangga yang lebih tertarik dengan figur Agus. Artinya faktor figur tetap lebih dominan dibandingkan efek partai politik pengusung dalam memikat hati konstituen. Menurutnya, segmentasi pemilih pasangan Agus-Sylvi dan Ahok-Djarot juga memiliki kemiripan.

"Pemilih Ahok realnya lebih banyak pemilih berbasis udara, artinya kebanyakan para pemilih mengkonsumsi informasi yang berkembang di pelbagai media sosial," kata Pangi melalui keterangan tertulisnya kepada Republika.co.id, Senin (6/3).

Ia menerangkan, Ahok juga merajai pasukan udara sehingga memudahkan preferensi pemilih yang mengkonsumsi informasi dari media sosial. Hal ini tidak bisa dianggap remeh. Sebab, media sosial, buzzer dan natizen adalah faktor yang sangat menentukan dalam menggiring suara, sekaligus menjadi dewa elektoral.

Menurutnya, perang asimetris media sosial (proxy war) seperti Instagram, Twitter, Facebook dan Blog mengambil peran penting dalam Pilgub DKI Jakarta. Peluang untuk menang cukup tinggi apabila calon memiliki kekuatan di pasukan darat dan ditopang oleh kekuatan udara.

Di putaran pertama, dikatakan Pangi, pasangan Agus-Sylvi terlihat lebih dominan menguasai segmen kekuatan udara. Tapi, lemah pada segmen kekuatan infanteri darat. Sama halnya dengan Ahok yang sangat kuat di pasukan udaranya.

"Adanya faktor kemiripan antara pemilih Agus-Sylvi dan Ahok-Djarot tentunya akan membuat pasangan Anies-Sandiaga harus bekerja lebih keras lagi untuk membuka sekrup elektoral Agus-Sylvi," jelasnya.

Ia menambahkan, pasukan udara pasangan Anies-Sandiaga selama ini menjadi titik kelemahan mereka. Sementara, pergerakan elektoral pada Pilgub DKI Jakarta putaran kedua ditentukan oleh tim yang paling siap dan kelompok yang paling mampu mementaskan akseptabilitas serta menguasai jejaring sosial.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement