REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Bruce Christie, seorang pengusaha asal Australia menyumbang peralatan kriket untuk mendukung pengembangan olahraga tersebut di Nusa Tenggara Timur.
"Bantuan peralatan kriket itu terdiri dari pet, helm, bat, glof, sepatu, stam, bola, dan baju kaos stiker tim nasional cricket Australia pada final kriket 2003," kata Manager Putra Cricket Club (CC) NTT Erasmus Jogo kepada wartawan di Kupang, Senin (6/3).
Dia mengatakan, bantuan yang diberikan merupakan yang kedua untuk CC NTT, bahkan Bruce berjanji akan terus memberi bantuan untuk pengembangan kriket di NTT.
Bruce, kata dia, sangat berkomitmen untuk mengembangkan olahraga kriket di provinsi kepulauan itu karena dia pernah bertugas sebagai dokter hewan di Laboratorium Peternakan NTT beberapa tahun silam.
"Bruce juga berharap dukungan dari pemerintah provinsi maupun kabupaten sehingga olahraga ini bisa tumbuh dan berkembang serta melahirkan atlet-atlet berbakat dan berprestasi," katanya.
Erasmus menyebutkan, saat ini jumlah atlet kriket yang berada di bawah binaan CC NTT sebanyak 29 orang, 15 putri dan 14 putra.
Menurutnya, potensi yang dimiliki para atlet tersebut cukup bagus bahkan sudah mengukir prestasi pada ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) 2016 di Bandung, Provinsi Jawa Barat.
"Tim kriket NTT berhasil keluar sebaga juara tiga meskipun bagi kita sebagai cabang olahraga yang baru berkembang," katanya pula.
Menurutnya, perolehan prestasi itu perlu mendapat dukungan dari pemerintah setempat terutama terkait fasilitas dan pembinaan sehingga bisa meningkat prestasi atlet yang merupakan putri-putri daerah dalam event selanjutnya baik nasional maupun internasional.
Lebih lanjut Erasmus mengatakan, saat ini pihaknya tengah melakukan persiapan mengikuti pertandingan Kartini Cup di Bali pada April 2017 mendatang.
Dia menambahkan, persiapan serupa juga dilakukan untuk mengikuti pertandingan di Australia pada September 2017 atau Maret 2018 mendatang, saat musim pertandingan kriket di Australia.
"Ada agenda yang juga menjadi fokus kita ke depan yaitu mengembangkan olahraga kriket di lembaga pendidikan, tingkat SD sampai perguruan tinggi," katanya.