Selasa 07 Mar 2017 07:32 WIB

Mantan Presiden Iran Buat Akun Twitter, Tuai Kontroversi

Rep: Hasanul Rizqa/ Red: Nidia Zuraya
Mantan Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad
Foto: Reuters/Murdani Usman
Mantan Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN – Mantan presiden Iran, Mahmoud Ahmadinejad, membuat akun resmi bagi dirinya di Twitter, pada Ahad lalu. Namun, hal yang tampaknya sederhana ini menuai kontroversi.

Seperti dilansir CNN, Senin (6/3), akses Twitter sempat dilarang di Iran dalam masa kepemimpinan Ahmadinejad. Hal itu berkaitan dengan kemenangan Ahmadinejad untuk jabatan periode keduanya dalam pemilihan presiden 2009.

Para pengkritik kerap memakai Twitter untuk menggalang kekuatan di dunia maya. Sebagai respons, Presiden Ahmadinejad melakukan pemblokiran terhadap akses Twitter, Facebook, dan media sosial lainnya bagi rakyat Iran. Namun, masyarakat setempat masih bisa membuka media-media sosial tersebut via software VPN ilegal.

Kini, Mahmoud Ahmadinejad mempunyai akun Twitter. Apa cicitan pertamanya?

“Dengan nama Tuhan. Salam damai bagi kebebasan menyayangi orang di seluruh dunia. #lmontwitter,” demikian cicit pertama di akun yang @ahmadinejad1956 itu.

Cicitan ini disiarkan ulang (retweet) sebanyak 543 kali dan mendapatkan tanda 'suka' dari 1.700 orang.

Cicitan ini juga mendapatkan banyak komentar. Di antaranya dari pemilik akun @msadrim, yang menulis “Akan lebih baik dan sopan bila (Anda) memulai twit pertama dengan bahasa Anda sendiri, Tuan Ahmadinejad: Persia.”

Dalam cicitan kemudian, Ahmadinejad merekam dirinya di samping bendera kebangsaan Iran. Ia menyampaikan, agar para pengguna internet mengikuti akunnya.

“Ikuti akun saya di @ahmadinejad1956. Itulah. Salam dan damai yang terbaik untuk semua,” demikian kata dia.

Sampai berita ini ditulis, akun Twitter Ahmadinejad itu telah diikuti 17.600 orang. Namun, @ahmadinejad1956 belum mengikuti akun apa pun.

Dalam profilnya, Ahmadinejad menuliskan dirinya sebagai “Seorang suami, ayah, kakek, profesor universitas, presiden, walikota, dan orang Iran yang bangga.”

Dalam catatan CNN, akses terhadap Twitter mulai diperbolehkan sejak akhir tahun lalu. Namun, otoritas Iran masih memblokir beberapa situs lainnya di internet.

Para pejabat Iran belakangan ini mulai mengakrabkan diri dengan publik via internet. Diketahui, presiden Iran saat ini, Hassan Rouhani juga mempunyai akun Twitter resmi.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement