Selasa 07 Mar 2017 10:27 WIB

Sumarsono Jelaskan Kriteria Warga yang Datang ke Balai Kota

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Angga Indrawan
Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama (kanan) berbincang dengan Plt Gubernur DKI Sumarsono saat serah terima jabatan Plt Gubernur DKI di Balaikota, Jakarta, Senin (6/3).
Foto: ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama (kanan) berbincang dengan Plt Gubernur DKI Sumarsono saat serah terima jabatan Plt Gubernur DKI di Balaikota, Jakarta, Senin (6/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Dirjen Otonomi Daerah (Otda) Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia Sumarsono resmi menjabat sebagai pelaksana tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta. Pada Selasa (7/3) merupakan hari pertama Sumarsono menjabat sebagai Plt yang kedua kalinya.

Balai Kota terlihat tidak seramai ketika Gubernur Non Aktif Basuki Tjahaja Purnama hadir. Meski begitu tetap ada sejumlah warga yang mengadu kepada Sumarsono. Pria yang akrab disapa Soni ini mengatakan warga DKI Jakarta yang datang ke Balai Kota memiliki beberapa tujuan.

"Yaitu satu ingin foto bersama Pak Ahok karena Pak Ahok populer pengen foto karena Pak Ahok juga tokoh dunia. Karena jadi foto gubernur, fotonya menyebar ke mana-mana dibandingkan dengan foto Plt nggak ada artinya," ujar Sumarsono di Balai Kota, Selasa (7/3).

Selain itu orang-orang yang pergi ke Balai Kota, Sumarsono mengatakan, memiliki kepentingan tertentu. Sebab, Ahok merangkap sebagai pasangan calon gubernur DKI Jakarta yang memiliki banyak relasi. "Ketiga, urusan-urusan dengan Pemprov DKI (Jakarta) solusi belum selesai. Jadi kelompok ketiga inilah yang datang, yang penting masalah selesai," katanya.

Ia menegaskan tidak ingin berlomba lebih banyak mana warga yang mengadu ke Balai Kota. Sebab, Sumarsono menilai semakin sedikit warga yang mengadu ke Balai Kota memiliki indikasi jika mereka puas dengan kinerja Pemprov DKI Jakarta.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement