Selasa 07 Mar 2017 11:11 WIB

Exxon Mobil Investasi 20 Miliar Dolar AS di Wilayah Teluk AS

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nidia Zuraya
ExxonMobil . Ilustrasi
Foto: Google
ExxonMobil . Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, HOUSTON -- Exxon Mobil Corp akan menanamkan investasi sebesar 20 miliar dolar AS sampai 2022 untuk memperluas pabrik kimia dan penyulingan minyak di wilayah Gulf Coast, Amerika Serikat (AS). Investasi di 11 situs ini mempekerjakan 35 ribu pekerja konstruksi sementara dan 12 ribu pekerja tetap. 

"Exxon Mobil akan membangun pembangkit tenaga listrik manufaktur di sepanjang Gulf Coast AS, bisnis ini memanfaatkan revolusi shale untuk memproduksi bahan bakar bersih dan lebih hemat energi," ujar Chief Executive Exxon Mobil Darren Woods dilansir Reuters, Selasa (7/3). 

Investasi di Texas dan Louisiana akan memanfaatkan gas shale murah untuk membuat plastik dan bahan kimua lainnya untuk memenuhi pasar ekspor. Strategi ini sebelumnya telah dilakukan oleh beberapa pabrik kimia seperti Dow Chemical Co yang melakukan ekspansi shale di Amerika untuk memotong biaya produksi. 

"Pasokannya ada disini, permintaannya ada di luar sana dan kami ingin berupaya untuk memenuhi keduanya," kata Woods.

Pada bulan lalu, Exxon memiliki target meningkatkan belanja pada 2017 sebesar 16 persen untuk memperluas operasi terutama dalam produksi shale. Strategi ini diputuskan setelah perusahaan membukukan laba yang lebih baik dari perkiraan dan dibantu dengan harga minyak yang sudah mulai naik. 

Sementara itu, Presiden AS Donald Trump memberikan apresiasi kepada Exxon Mobil yang akan memperluas investasi tersebut karena dinilai dapat menciptakan lapangan kerja baru dan mendorong pertumbuhan ekonomi. Trump menyebut, langkah Exxon ini merupakan kisah sukses sejati AS dan diharapkan dapat meningkatkan pendapatan masyarakat.

"Ini adalah investasi yang bagus, karena berperan dalam pembangunan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja yang akan membantu Amerika untuk kembali produktif," ujar Trump. 

Sebagian besar ekspansi akan dilakukan di Beaumont dan Texas untuk memperluas produksi polyethylene, penyulingan minyak dan ekspor gas alam cair. Exxon juga akan meningkatkan kapasitas produksi pelumas dan membangun kilang baru untuk menghasilkan etana.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement