REPUBLIKA.CO.ID, HOUSTON -- Exxon Mobil Corp akan menanamkan investasi sebesar 20 miliar dolar AS sampai 2022 untuk memperluas pabrik kimia dan penyulingan minyak di wilayah Gulf Coast, Amerika Serikat (AS). Investasi di 11 situs ini mempekerjakan 35 ribu pekerja konstruksi sementara dan 12 ribu pekerja tetap.
"Exxon Mobil akan membangun pembangkit tenaga listrik manufaktur di sepanjang Gulf Coast AS, bisnis ini memanfaatkan revolusi shale untuk memproduksi bahan bakar bersih dan lebih hemat energi," ujar Chief Executive Exxon Mobil Darren Woods dilansir Reuters, Selasa (7/3).
Investasi di Texas dan Louisiana akan memanfaatkan gas shale murah untuk membuat plastik dan bahan kimua lainnya untuk memenuhi pasar ekspor. Strategi ini sebelumnya telah dilakukan oleh beberapa pabrik kimia seperti Dow Chemical Co yang melakukan ekspansi shale di Amerika untuk memotong biaya produksi.
"Pasokannya ada disini, permintaannya ada di luar sana dan kami ingin berupaya untuk memenuhi keduanya," kata Woods.
Pada bulan lalu, Exxon memiliki target meningkatkan belanja pada 2017 sebesar 16 persen untuk memperluas operasi terutama dalam produksi shale. Strategi ini diputuskan setelah perusahaan membukukan laba yang lebih baik dari perkiraan dan dibantu dengan harga minyak yang sudah mulai naik.
Sementara itu, Presiden AS Donald Trump memberikan apresiasi kepada Exxon Mobil yang akan memperluas investasi tersebut karena dinilai dapat menciptakan lapangan kerja baru dan mendorong pertumbuhan ekonomi. Trump menyebut, langkah Exxon ini merupakan kisah sukses sejati AS dan diharapkan dapat meningkatkan pendapatan masyarakat.
"Ini adalah investasi yang bagus, karena berperan dalam pembangunan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja yang akan membantu Amerika untuk kembali produktif," ujar Trump.
Sebagian besar ekspansi akan dilakukan di Beaumont dan Texas untuk memperluas produksi polyethylene, penyulingan minyak dan ekspor gas alam cair. Exxon juga akan meningkatkan kapasitas produksi pelumas dan membangun kilang baru untuk menghasilkan etana.