REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Kesehatan RI Nila F Moeloek berharap lintas masyarakat bekerja sama merealisasikan regulasi yang disusun pemerintah. Ia meyakini, regulasi sebaik apapun tidak akan berdampak apabila tidak dilaksanakan di masyarakat.
Hal tersebut merujuk pada sejumlah regulasi sebagai upaya meningkatkan status gizi masyarakat yang dinilai belum berdampak. "Kami sudah buat regulasi, tapi kalau didiamkan, percuma," kata dia dalam diskusi Pentingnya Kerja sama Stakeholder untuk Perbaikan Gizi Indonesia, di Jakarta, Selasa (7/2).
Ia menyebut, selama ini Kemenkes telah membuat sejumlah regulasi untuk mengatasi permasalahan gizi. Ia tidak menampik, realisasi butuh peran serta lintas kementerian/lembaga. Namun, ia menegaskan, peran lintas masyarakat juga diperlukan.
Nila berujar, hal yang paling sulit memperbaiki status gizi masyarakat, yakni mengubah pola pikir masyarakat sendiri. Sehingga, perlu terobosan lain untuk mengubah pola pikir masyarakat, tidak sekadar melalui regulasi.
Nila menyebut, pertalian permasalahan gizi sangat banyak. Berdasarkan hasil Riset Kesehatan mencatat, prevalensi stunting saat ini turun, dari sekitar 32 persen menjadi 27 persen. Namun, kelompok 27 persen itu tetap akan melahirkan anak dengan kondisi stunting lagi.
Nila mengingatkan, ibu hamil yang menginginkan kehamilan tersebut harus menjaga dan menggiatkan janinnya. Ia meyakini penguatan sejak dari masa kandungan akan menstimulus anak tumbuh dengan baik.