REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perdana Menteri Australia Malcomm Turnbull menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Samudera Hindia Rim Association di Jakarta. Turnbull mengungkapkan Indonesia adalah salah satu negara dengan penduduk mayoritas Muslim terbesar yang mampu menjaga toleransi.
Ungkapan tersebut ia lontarkan ketika ditanya apakah Indonesia akan masuk ke dalam negara yang dilarang untuk masuk ke Amerika Serikat (AS)? Sebelumnya Presiden AS Donald Trump mengumumkan pada Senin (6/3) ada enam negara yang dilarang sementara untuk memasuki AS.
Keenam negara tersebut adalah Iran, Somalia, Sudan, Yaman, Suriah dan Libya. Sebelumnya Irak juga termasuk, namun kini sudah dihapuskan dalam perintah eksekutif terbarunya.
"Nah, ini adalah negara mayoritas Muslim terbesar dan Presiden Joko Widodo sering mengatakan, Indonesia adalah bukti bahwa Islam, demokrasi dan moderasi memiliki kecocokan," ujarnya, seperti dikutip dari Syney Morning Herald, Selasa (7/3).
Lebih lanjut ia mengatakan, seperempat dari satu miliar Muslim tinggal di Indonesia. Dan ia mengakui Indonesia adalah sebuah negara demokrasi. Islam adalah agama mayoritas, namun warganya menerapkan sikap toleransi dan saling menghormati dan bergandengan tangan. Itu adalah contoh yang bagus untuk dunia.
Turnbull juga menekankan larangan perjalanan baru AS tersebut tidak akan mempengaruhi kesepakatan Australia dengan AS untuk mengambil pengungsi dari Pulau Manus dan pusat-pusat penahanan Nauru. "Tidak, Presiden telah setuju untuk menghormati, melanjutkan kebijakan yang telah dibuat oleh pendahulunya," katanya.