Selasa 07 Mar 2017 16:03 WIB

Media Cina Peringatkan Kemungkinan Perang di Semenanjung Korea

Rep: dyah ratna meta novia/ Red: Ani Nursalikah
Warga desa di Korea Selatan berdemo menolak penempatan sistem antirudal AS Terminal High-Altitude Area Defense (THAAD) di lingkungannya di Seoul, 2016.
Foto: AP Photo/Lee Jin-man
Warga desa di Korea Selatan berdemo menolak penempatan sistem antirudal AS Terminal High-Altitude Area Defense (THAAD) di lingkungannya di Seoul, 2016.

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Pemasangan sistem pertahanan antirudal Terminal High Altitude Area Defense (THAAD) milik AS di Korea Selatan (Korsel) membuat Cina marah. Pemerintah Cina telah menutup puluhan toko ritel milik Grup Lotte asal Korsel. Pemasangan THAAD di Korsel meningkatkan ketegangan antara Cina dan Korsel, Selasa (7/3).

Media Pemerintah Cina, Global Times memperingatkan kemungkinan terjadinya perang di Semenanjung Korea akibat  meningkatnya pelatihan militer AS dan Korsel serta peningkatan aktivitas peluncuran rudal Korut.

Global Times menyatakan, rakyat Cina marah karena uji coba nuklir Korut menjadi THAAD di Korsel. Korut dengan membabi-buta yakin senjata nuklir adalah satu-satunya cara menjaga keamanan mereka padahal itu tidak benar. Cina sangat keberatan dengan pemasangan THAAD di Korsel karena mengganggu keseimbangan kekuatan. Namun Korsel dan AS menyatakan, THAAD hanya ditujukan bagi Korut bukan Cina.

Media Yonhap mengatakan, pemasangan THAAD di Korsel bisa memakan waktu selama dua bulan. Seperti dilansir BBC, program rudal Korut terus meningkat selama dekade ini dari roket pada 1960-an dan 1970-an. Lalu meningkat menjadi rudal jarak pendek dan jarak menengah pada 1980-an dan 90-an.

Lalu sekarang mereka menciptakan rudal jarak jauh yang diklaim mampu menjangkau Amerika. Kita belum tahu rudal jarak berapa yang jauh lebih besar lagi yang sedang mereka kembangkan melalui tim riset dan pengembangan rudal Korut.

Direktur Eksekutif International Institute of Strategic Studies Americas Mark Fitzpatrick mengatakan, rudal-rudal yang ditembakkan Korut ke ZEE Jepang kebanyakan rudal Nodongs atau versi terbaru dari pengembangan rudal scud. Rudal-rudal tersebut memiliki jarak menengah sehingga mampu mencapai  Korsel dan Jepang, termasuk basis militer AS di Okinawa, Jepang.

Menurut Fitzpatrick, rudal-rudal Korut menunjukkan kalau mereka punya sistem persenjataan yang hebat. Ini menunjukkan jika mereka mampu mengembangkam sistem rudal dengan baik. "Menembakkan rudal empat kali membutuhkan kemampuan pengoperasian yang luar biasa," ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement