REPUBLIKA.CO.ID, KENDARI -- Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Sulawesi Tenggara (Sultra), Tina Nur Alam, mengatakan produk kerajinan tenun Sultra saat ini sudah bisa menembus pasar eropa.
"Kain tenun khas Sultra kita, sudah dipasarkan di kota-kota besar mancanegara Eropa seperti di Prancis dan Belanda melalui pesanan dari pengusaha negara itu," kata Tina Nur Alam di Kendari, Selasa (7/3).
Ia mengatakan, selain itu pihaknya juga memperkenalkan dan memasarkan kain tenun di Asia dan Timur Tengah seperti, Kuwait, Lebanon, Dubai Uni Emirat Arab dan Mumbai India.
"Intinya, kerajinan kain tenun khas Sultra saat ini tidak hanya dipasarkan untuk kebutuhan lokal dan nasional, namun juga mulai menembus pasaran mancanegara," kata Anggota Komisi IX DPR RI ini.
Politisi Partai Amanat Nasional ini mengaku, untuk menembus pasar mancanegara, bukanlah hal yang mudah, tetapi melalui sebuah upaya kerja keras dengan cara melakukan promosi tiada henti.
"Dalam melakukan promosi tenun, kami bekerja sama dengan Cita Tenun Indonesia (CTI) seperti mengikuti ASEAN Fair November 2011 yang dilaksanakan di Peninsula Island, Nusa Dua Bali, kemudian bersama CTI yang disponsori oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), pada ajang pameran Fashion Internasional di Paris "Pret a Porter"," katanya.
Dengan promosi yang dilakukan, sehingga saat ini pihaknya sudah sering mendapatkan pesanan kain tenun khas Sultra dari luar negeri utamanya dari Perancis, Uni Emirat Arab dan India untuk dalam jumlah besar.
http://cms.republika.co.id/news/create
"Saat kita mendapat pesanan seperti ini, terkadang perajin kain tenun binaan kami yang ada di daerah ini kewalahan dengan pesanan yang banyak tersebut," katanya.
Menurutnya, diminatinya kain tenunan Sultra di luar negeri tersebut berawal dari pameran busana, baik nasional maupun internasional yang diikuti, dengan menampilkan produk busana berbahan dasar kain tenun Sultra.
"Para pejabat pusat dan ibu-ibu pejabat negara yang berkunjung di daerah ini, selalu menyempatkan diri untuk membeli kain tenun Sultra dari berbagai motif yang ada," katanya.
Tina mengaku, dalam mengembangkan tenun lokal tersebut, ia mendapat dukungan penuh dari pemerintah provinsi Sultra termasuk dukungan dari kabupaten kota.
"Ini persembahan saya buat Sultra, saya bisa perkenalkan Sultra ke luar negeri hingga ke Eropa hanya melalui kain tenun. Saya ajak masyarakat Sultra, mari kita bangga dengan kain tenun kita yang sudah diminati oleh masyarakat dunia," katanya.