REPUBLIKA.CO.ID, SAN RAMON, CALIFORNIA -- Dua bus swa-kemudi atau tanpa sopir senilai 250.000 dolar AS (atau sekitar Rp 3,3 miliar) mulai diuji coba di sebuah area parkir kosong di San Fransisco Bay Area pada Senin (6/3) waktu setempat.
Kedua bus itu tengah bersiap untuk beroperasi di sebuah jalan umum lokal di California dalam program uji coba bagi kendaraan swa-kemudi tanpa setir ataupun operator manusia.
California dan sejumlah negara bagian Amerika Serikat lain kini tengah mempertimbangkan untung rugi menjadi pusat perkembangan tekonologi transportasi masa depan dan resiko kendaraan tanpa kontrol manusia yang masih berada dalam tahap awal.
Sebagian besar uji coba mobil swa-kemudi yang lain, masih melibatkan setidaknya satu orang di belakang setir untuk mengambil alih kontrol atas mobil jika ada sesuatu yang salah, sebagaimana pernah dilakukan oleh perusahaan "start-up" Uber.
Namun pada 2015 lalu, induk perusahaan mesin pencari Google, Alphabet Inc, sudah menguji coba mobil tanpa kemudi maupun pedal di Austin, Texas.
Bus swa-kemudi di San Ramon, di kompleks parkir perkantoran Bishop Ranch, merupakan buatan perusahaan swasta asal Prancis, Easy Mile, dan berkapasitas 12 orang. Program uji coba itu didanai bersama oleh sejumlah perusahaan swasta dan otoritas transportasi publik dan pengawas kualitas udara.
Uji coba itu bertujuan untuk mewujudkan transportasi publik swa-kemudi permanen, kata Habib Shamskhou, kepala program yang sempat sengaja menghadang bus yang tengah melaju untuk mengetahui bagaimana kendaraan tanpa sopir tersebut bereaksi.
Bus itu berhenti saat Shamskhou menghadangnya. Sejumlah wartawan juga sempat mencoba kendaraan tersebut.
Parlemen negara bagian California pada akhir tahun lalu mengesahkan peraturan yang mengizinkan uji coba kendaraan otomatis berkecepatan rendah tanpa setir ataupun pedal di jalanan umum.
Bus umum itu akan diuji coba selama beberapa bulan di beberapa area parkir sebelum operatornya meminta izin bagi Departemen Kendaraan Bermorot sesuai dengan peraturan baru. Bus swa-kemudi diharapkan bisa melenggang di jalan umum lokal pada akhir tahun ini atau awal 2018.