Selasa 07 Mar 2017 23:00 WIB

Puncak Diguyur Hujan, Bendung Katulampa Siaga Tiga Banjir

Bendung Katulampa di Kota Bogor, Jawa Barat
Foto: Antara/Yulius Satria Wijaya
Bendung Katulampa di Kota Bogor, Jawa Barat

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Ketinggian permukaan air Sungai Ciliwung di Bendung Katulampa, Kota Bogor, Jawa Barat, Selasa (7/3) malam, masih bertahan siaga tiga banjir dengan ketinggian 100 centimeter.

Kepala Penjaga Harian Bendung Katulampa Andi Sudirman menyebutkan, ketinggian muka air di Bendung Katulampa mengalami peningkatan dari pukul 17.00 WIB seiring turunnya hujan di kawasan Puncak.

"Pukul 17.00 WIB ketinggian 40 cm, siaga empat," kata Andi.

Hujan yang terus mengguyur kawasan Puncak dari siang hingga sore hari menyebabkan debit air Sungai Ciliwung mengalami peningkatan tajam pada pukul 18.00 WIB menjadi 100 cm.

Petugas kemudian memberlakukan status siaga tiga banjir untuk wilayah DKI Jakarta. Selang satu jam, debit air kembali bertambah 10 cm pada pukul 19.00 WIB mencapai 110 cm atau masih siaga tiga banjir.

"Hingga pukul 21.31 WIB ketinggian masih bertahan 100 cm, situasi di Puncak masih gerimis," kata Andi.

Menurut Andi, diperkirakan ketinggian muka air Sungai Ciliwung di Bendung Katulampa masih bertahan karena kawasan Puncak masih gerimis. Diperkirakan pula setelah 12 jam air akan tiba di hilir DKI Jakarta.

"Kami sudah menginformasikan adanya peningkatan muka air di Bendung Katulampa kepada pihak-pihak terkait, seperti Pemerintah DKI Jakarta dan penjaga pintu air Depok dan juga Manggari," katanya.

Andi juga mengingatkan masyarakat yang tinggal di kawasan pinggiran Sungai Ciliwung untuk mewaspadai kenaikan permukaan air secara tiba-tiba.

Hujan telah mengguyur wilayah Bogor sejak siang hari, dan berlangsung hingga malam hari dengan intensitas sedang. Hujan merata turun di semua wilayah Bogor.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement