REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Erick Thohir menegaskan pihaknya dan Indonesia Asian Games Organizing Committee (INASGOC) berkomitmen dalam ketertiban administrasi penyelenggaraan dalam pelaksanaan Asian Games 2018.
Hal itu, ujar Erick, merupakan indikator keberhasilan yang tak kalah penting dengan penyelenggaraan, prestasi olahraga, dan pemberdayaan ekonomi.
Terkait penetapan Sekjen KOI Dodi Iswandi dan Bendahara KOI Anjas Rivai sebagai tersangka kasus dugaan penyimpangan penggunaan dana sosialisasi Asian Games 2018, KOI dan INASGOC bertekad meningkatkan pendampingan dalam pengawasan anggaran. Para Komite Eksekutif (KE) dan Ketua Umum KOI Erick Thohir siap dimintai keterangan sebagai saksi atas kasus tersebut.
“Sebagai warga negara Indonesia yang baik dan turut kepada hukum, apabila dipanggil oleh kepolisian saya akan taat dan hormati pemanggilan tersebut. Kalau memang terbukti bersalah, saya siap dipenjara, tapi yang jelas hal ini jangan dipolitisir,” kata Erick di Jakarta, Senin (6/3).
Hingga kini, KOI dan INASGOC telah bekerja sama dengan lembaga pengawasan pemerintah, baik itu BPK (Badan Pemeriksa Keuangan), BPKP (Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan), dan Kepolisian mengingat penyelenggaraan pesta olahraga bangsa Asia itu menggunakan dana APBN yang sangat besar.
Hal ini dilakukan agar dalam proses persiapan menjadi tuan rumah Asian Games 2018 yang kurang dari dua tahun lagi tidak menemui halangan.