Rabu 08 Mar 2017 08:49 WIB

Rakornas, Momentum Tingkatkan Kapasitas Intelektual PKS

Rep: Amri Amrullah/ Red: Indira Rezkisari
Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPR Jazuli Juwaini.
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPR Jazuli Juwaini.

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menggelar Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) di Hotel Bumi Wiyata, Depok, Jawa Barat, yang berlangsung selama tiga hari 6-8 Maret 2017.

Ketua Fraksi PKS, Jazuli Juwaini, mengatakan Rakornas PKS diselenggarakan dalam rangka untuk meningkatkan kapasitas intelektual struktur dan kader PKS. Sehingga, berdampak pada peraihan kemenangan yang lebih optimal bagi PKS, mulai dari pusat hingga ke daerah.

"Kapasitas atau size (ukuran) intelektual struktur dan kader PKS harus lebih besar dari masalah dan tantangan yang dihadapi. Ini prasayat kita untuk meraih kemenangan besar," kata Jazuli dalam keterangan tertulisnya saat sesi workshop, Selasa (7/3).

Jika struktur dan kader PKS sudah memiliki ukuran intelektual yang lebih besar dari masalah yang dihadapi, Jazuli optimis akan lahir inovasi dan kreativitas untuk menyelesaikan berbagai permasalahan dan kebutuhan rakyat. "Dengan cara itulah rakyat merasakan betul manfaat kehadiran PKS karena selalu menjadi solusi bagi permasalahan yang mereka hadapi. Dan, itulah hakikat khidmat kepada rakyat," ujar wakil rakyat dari Daerah Pemilihan Banten Raya ini.

Ke depan, Anggota Komisi I ini berharap, kader-kader PKS, khususnya yang diberi amanah di legislatif, dituntut untuk semakin banyak memproduksi ide dan gagasan yang kreatif inovatif dalam menangkap dan memperjuangkan kepentingan kerakyatan, keummatan, dan dalam rangka mengokohkan nasionalisme Indonesia.

Rakornas PKS kali ini mengambil tema "Kokoh Berkhidmat untuk Rakyat", dengan dihadiri seluruh Dewan Pimpinan Tingkat Pusat (DPTP) PKS dan seluruh unsur Dewan Pimpinan Tingkat Wilayah (DPTW) PKS seluruh Indonesia. Rakornas sekaligus menjadi ajang evaluasi pilkada serentak 2017 dan konsolidasi PKS menyongsong pilkada serentak 2018 dan Pileg-Pilpres 2019.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement