REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) mendorong peneliti perempuan untuk melakukan perubahan signifikan dalam memajukan sains. Kepala Biro Kerja Sama, Hukum, dan Hubungan Masyarakat LIPI, Nur Tri Aries Suestiningtyas mengatakan LIPI setidaknya memiliki 732 peneliti perempuan.
"Mereka tersebar di 48 satuan kerja seluruh Indonesia," kata Nur Tri dalam rilis tertulis kepada Republika.co.id, Rabu (8/3).
LIPI juga memiliki sederet kisah inspiratif dari peneliti perempuan. Mereka bisa memotivasi perempuan Indonesia lainnya. Kesetaraan gender kini menjadi fenomena sosial yang menempatkan perempuan dalam posisi penting untuk kemajuan peradaban bangsa. Kontribusi perempuan saat ini telah dirasakan dalam bidang sains.
Evy Ayu Arida misalnya, peneliti bidang Zoologi di LIPI yang menekuni penelitian hewan melata atau herpetofauna. Bidang herpetofauna masih sepi peminat sejak Evy bergabung di LIPI pada 2000. Ketekunan Evy di bidang ini membuatnya meraih gelar Master of Science dari Flinders University Adelaide, Australia pada 2005. Dia juga merain Doktor rerum naturalium, Rheinische Friedrich-Wilhems-Universitat Bonn, Jerman pada 2011.
Ratih Asmana Ningrum adalah peneliti muda LIPI di bidang Bioteknologi Kesehatan dan Pusat Penelitian Bioteknologi. Dia fokus melakukan riset di laboratorium protein terapeutik dan vaksin. Dia berhasil meraih gelar doktor pada 2012 di Institut Teknologi Bandung. Ratih juga meraih penghargaan program National Fellowship Loreal UNESCO for Women in Sciences 2013 dengan kategori Life Science.