Rabu 08 Mar 2017 13:06 WIB

Bupati Bojonegoro: Harga Gabah di Tingkat Petani di Bawah HPP

Rep: Frederikus Bata/ Red: Nur Aini
Sejumlah pekerja mengeringkan gabah di pelataran penggilingan padi/ilustrasi
Foto: Antara
Sejumlah pekerja mengeringkan gabah di pelataran penggilingan padi/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,BOJONEGORO --  Bupati Bojonegoro, Suyoto mengakui harga gabah masih menjadi persoalan di daerahnya. Ia kerap mendapat sms keluhan dari para petani mengenai hal tersebut.  

"Sms mengeluh harga gabah dari Rp 3.700 menjadi Rp 3.200 (per kg)," kata Suyoto saat menerima kunjungan kerja Menteri Pertanian Amran Sulaiman di Desa Samberan, Kecamatan Kanor, Bojonegoro-Jawa Timur, Rabu (8/3).

Pemerintah menetapkan harga pembelian pemerintah (HPP) Rp 3.700 per kg untuk gabah kering giling. Namun, ada tengkulak yang membeli di bawah HPP tersebut. Meski demikian persoalan ini masih bisa teratasi dengan kerja sama lintas instansi termasuk dengan TNI.

Produksi beras di Bojonegoro sepanjang 2016 sebanyak 1.050.073 ton. Menurut Suyoto, jumlah tersebut membuat kabupatennya surplus beras 700 ribu ton. Pada 2017, ini, pemerintah Bojonegoro fokus melawan hama yang menyerang. Ia tidak ingin kondisi pada 2011 berulang. "Tahun 2011 kita rugi seratusan miliar.  Tahun ini penyakit (yang menjadi fokus), kalau padi ada hama," tuturnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement