REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- National Investigation Agency atau Badan Investigasi Nasional (NIA) India, Selasa (7/3), mengeluarkan peringatan kepada pendakwah internasional Zakir Naik. Ulama tersebut diminta berpartisipasi dalam penyelidikan di markas badan tersebut di New Delhi pada 14 Maret.
Menurut Times of India, Naik diyakini tinggal di Arab Saudi untuk menghindari penahanan setelah pelaku serangan teror Dhaka tahun lalu mengaku terinspirasi dia. Pendakwah 51 tahun itu bersama rekannya di Islamic Research Foundation miliknya juga dituduh mempromosikan kebencian antarkelompok berdasarkan agama.
Enforcement Directorate (ED), Selasa, menginterogasi kakak perempuan Naik, Nailah Noorani terkait dengan tuduhan pencucian uang. Badan tersebut ingin menanyai Noorani tentang dugaan transaksi dana di akunnya dan firma terkait dirinya.
Nama Zakir Naik dikenal luas secara internasional sebagai pembicara umum Muslim dan penulis hal-hal tentang Islam dan perbandingan agama. Yang menarik, ia adalah seorang dokter lulusan Fakultas Kedokteran University of Mumbai, India. Ia sempat bekerja sebagai dokter di Mumbai, sebelum akhirnya memutuskan beralih menjadi seorang pendakwah pada 1991.
Zakir Naik datang ke Jakarta pada 1 Maret lalu. Di Jakarta, Zakir Naik bertemu dengan sejumlah ulama, antara lain Pimpinan Majelis Az-Zikra Ustaz Muhammad Arifin Ilham.