REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi menegaskan pemerintah akan terus memantau proses pencairan santunan dari Pemerintah Arab Saudi yang diperuntukkan bagi para korban musibah kecelakaan crane. Pemantauan, kata dia, trus menerus dilakukan oleh perwakilan pemerintah maupun kedutaan RI di Arab Saudi melalui komunikasi dengan otoritas di Arab.
"Prosesnya terus menerus ya, jadi teman-teman ke crane ya, kita itu prosesnya terus menerus dan kedutaan kita, perwakilan-perwakilan kita yang di Arab Saudi terus melakukan komunikasi dengan otoritas yang ada di Arab Saudi mengenai masalah pencairan ganti rugi korban dari crane," jelas Retno di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (8/3).
Menurut Retno, masalah pemberian santunan ini bukan hanya menyangkut Indonesia, namun juga sejumlah negara yang warga negaranya turut menjadi korban musibah jatuhnya alat crane di Masjidil Haram pada September 2015 lalu.
"Sekali lagi ini bukan hanya menyangkut Indonesia, tetapi menyangkut juga beberapa negara yang warga negaranya terkena musibah tersebut. Jadi kita terus memantau proses pencairan untuk korban crane tersebut," kata dia.
Dalam musibah jatuhnya crane di Masjidil Haram ini, tak sedikit jamaah haji asal Indonesia yang menjadi korban. Saat itu, Raja Arab menjanjikan santunan sebesar satu juta riyal atau setara dengan Rp 3,8 miliar untuk korban meninggal, dan 500 ribu riyal untuk korban luka-luka.