REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank KEB Hana bekerja sama dengan PT Schroder Investment Management Indonesia untuk memperluas akses investasi masyarakat. Melalui kerja sama ini nasabah KEB Hana dapat berinvestasi melalui delapan produk yang dimiliki oleh Schroders Indonesia, sesuai dengan profil investasinya masing-masing.
Salah satu produknya adalah Schroder Global Sharia Equity Fund (USD). Dengan produk tersebut nasabah mempunyai beragam pilihan produk alternatif untuk mendapatkan imbal hasil investasi melalui likuiditas dan diversifikasi portfolio.
President Director Bank KEB Hana Martin Lee mengatakan, nasabah KEB Hana lebih mudah untuk memilih produk investasi reksa dana. "Apalagi Schroders Indonesia kini perusahaan manajemen investasi terbesar di Indonesia. Kerja sama ini sesuai dengan visi kami sebagai Best Customer Focused Bank," ujarnya kepada wartawan, di Wisma Mulia, Jakarta, Rabu, (8/3).
Ia meyakini kesadaran masyarakat Indonesia untuk berinvestasi terus meningkat seiring bertambahnya penduduk kelas menengah. Menurutnya peluang pertumbuhan reksa dana di Tanah Air juga masih cukup tinggi. Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), pengelolaan aset investasi reksa dana pada 2016 baru berada di angka Rp 338 triliun, atau 2,7 persen dari total Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia.
"Ini langkah improvement dalam lini bisnis wealth management yang akan membangun sisi konsumer bisnis di KEB Hana Bank," tutur Martin. Dirinya menambahkan, target consumer banking wealth management tahun ini sebesar 20 persen.
Presiden Director PT Schroder Investment Management Indonesia Michael Tjandra Tjoajadi pun menyatakan, produk Schroder Global Sharia Equity Fund memungkinkan masyarakat untuk berinvestasi reksa dana saham dengan prinsip syariah. Investasi tersebut memiliki akses terhadap saham-saham global di luar Indonesia pula.
"Seperti tujuh produk lainnya yang juga dapat diperoleh di Bank KEB Hana. Kinerja produk-produk tersebut selalu kami kelola supaya konsisten memiliki kinerja lebih baik daripada tolak ukurnya," jelas Michael, di Jakarta, Rabu, (8/3).
Ia menuturkan, produk global sharia stock itu, akan menginvestasikan uang nasabah dalam dolar AS di luar negeri, sehingga hasil investasinya juga dalam dolar AS. Michael menegaskan, OJK juga sudah memberikan izin kepada fund management lokal untuk investasi dana di luar negeri.
"Schroder Global Sharia Equity Fund seperti namanya berinvestasi di equity, bukan sukuk atau bounce (saham)," tambahnya. Michael menyebutkan, sampai Januari 2016 Schroders Indonesia telah mengelola dana investasi dari pihak ketiga sebanyak Rp 78 triliun.